Mohon tunggu...
AK Pometia
AK Pometia Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan Sederhana yang berpikir kompleks. Cinta Hasil Pikir dan Pelangi Kreativitas pada Guratan Pena.

A Wife ~ Mother of 2 Teenagers and a Blogger https://www.akpometia.com/ {akpometia@gmail.com}

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

DUUH, BULAN JUNI MASUK SEKOLAH LAGI, AMANKAH ? Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Prediksi di Atas Spekulasi

8 Mei 2020   11:07 Diperbarui: 9 Mei 2020   20:07 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Surat pemberitahuan masuk sekolah kembali dibagikan oleh penyelenggara pendidikan tingkat menengah di dua tempat anak-anak saya menuntut ilmu. Keduanya menyampaikan hal yang sama, siswa sudah bisa masuk kembali ke sekolah di awal Juni, 2020.

Sekolah dua anak saya berada di dua provinsi yang berbeda, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Surat pemberitahuan tersebut adalah surat keempat yang kami terima mengenai proses pembelajaran siswa yang konstan mengalami perubahan selama masa pandemi Covid-19. Biasanya akan ada pemberitahuan lanjutan perpanjangan masa belajar di rumah jika keadaan masih belum memungkinkan.

            Namun, tak urung melihat awal Juni sebagai tanggal masuk kembali ke sekolah dan menilik surat-surat sebelumnya membuat khawatir dan ketar ketir. Apa dasar dan pertimbangan pemerintah menetapkan tanggal-tanggal tersebut tersebut?

  1. Apakah hanya berdasarkan jangka waktu tertentu ?
  2. Ataukah berdasarkan prediksi para ahli bahwa pada tanggal-tanggal tersebut kasus pandemic Covid-19 sudah berakhir di Indonesia serta dinyatakan aman untuk melakukan aktivitas belajar secara normal di sekolah?

Keinginan orang tua tentunya jawaban nomor dua, namun setelah menerima surat perpanjangan yang keempat kalinya, membuat sangsi dan mencoba mencari jawaban sendiri.

Sampai dengan tanggal 6 Mei, 2020, rata-rata kasus baru harian penderita Covid-19 mencapai 188 kasus dan angkanya terus bertambah sejak pemerintah mengumumkan kasus pertama di tanggal 2 Maret, 2020. (https://Covid-19.go.id)

Jadi seharusnya pemerintah sangat mumpuni dan paham bahwa tidak mungkin siswa bisa bersekolah secara normal di Bulan Maret, April ataupun Mei, 2020 seperti yang dicantumkan dalam surat-surat pemberitahuan kepada wali murid. 

Tersisalah alasan Nomor Satu yang tentunya disertai berbagai pertimbangan dan perhitungan khusus yang hanya diketahui oleh pemerintah sendiri.

Sebenarnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang ditujukan kepada pemerintah provinsi.

Namun dalam surat tersebut tidak tercantum lini waktu dari proses kegiatan belajar mengajar di rumah, sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah daerah, yang dianggap lebih paham, lebih mengerti dan lebih bisa menilai serta menganalisa situasi di wilayahnya.

Yang pasti, ujian sekolah untuk kelulusan dan ujian sekolah untuk kenaikan kelas dalam bentuk tes yang mengumpulkan siswa, tidak boleh dilakukan setelah surat edaran tersebut berlaku efektif.

Lalu, Kapan situasi di Indonesia benar-benar aman dan kondusif bagi para pelajar untuk bisa bersekolah dengan tenang, aman dan nyaman?

KAPAN PANDEMI COVID-19 BERAKHIR ?

Tidak ada jawaban seragam dan kesepakatan yang dapat ditemukan, tidak ada pula informasi dari satu lembaga (penelitian) di Indonesia yang dijadikan acuan resmi pemerintah untuk memprediksi kapan pandemi ini berakhir.

Para ahli mempunyai pendapatnya sendiri berdasarkan model penelitian masing-masing,  departemen dan individu juga mempunyai prediksi, bahkan presiden pun memiliki prediksi tersendiri.

Apresiasi yang tinggi seharusnya diberikan kepada Tim SimcovID (Simulasi dan Pemodelan COVID-19 Indonesia). Sebuah tim peneliti yang anggotanya terdiri dari para pakar Indonesia, mereka bekerja secara independen. Awalnya dibentuk untuk membahas model dan simulasi yang sudah dilakukan terlebih dulu oleh beberapa anggota tim secara terpisah.

Salah satu tujuan dibentuknya tim ini adalah untuk Mensinergikan Riset Model dan Simulasi COVID-19 terutama untuk Indonesia dan daerah lainnya secara khusus serta membandingkan tools yang dikembangkan untuk negara lain. Beberapa dari tulisan tim tersebut sedang dipersiapkan untuk publikasi dalam jurnal Ilmiah (https://simcovid.github.io/about/).

Ada Tiga Rumusan Masalah yang berusaha dijawab melalui penelitian yang dilakukanTim SimcovID, yaitu:

  1. Mengestimasi kepadatan kasus Covid-19 per 100.000 jumlah penduduk dan besarnya kasus-kasus tidak terdeteksi di provinsi-provinsi Indonesia
  2. Memberikan Nilai Ro (Basic Reproductive Number) yang tepat bagi kejadian di Indonesia
  3. Kajian Proyeksi waktu puncak dan jumlah kasus kematian dari skenario kebijakan pemerintah

Hasil pemodelan Tim SimCovID, berusaha mengakomodir karakteristik Indonesia, antara lain dari sisi demografi, dinamika pergerakan orang di masa pandemi, penanganan medis di daerah serta kebijakan peraturan yang ditetapkan pemerintah.

Pemodelan berbasiskan data ini seharusnya bisa dijadikan acuan pemerintah pusat untuk mengambil kebijakan-kebijakan dan peraturan yang terukur juga terarah guna meminimalisasi dampak yang lebih buruk dan menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan, serta sebagai acuan untuk mendesain strategi Speed Recovery Process Indonesia dalam berbagai sektor.    

Namun, penelitian yang dibuat memang bukan dirancang untuk kacamata awam, sehingga sulit untuk memprediksi kapan pandemi berakhir, ada terlalu banyak variabel yang harus disertakan karena kompleksitas negara. 

Prediksi Pakar tentang Akhir Pandemi

Prediksi para pakar di Indonesia dan informasi dari Singapore University of Technology and Design (SUTD)mengenai kapan berakhirnya Pandemi Covid-19 bisa dilihat dalam tabel berikut.

Khusus untuk melihat variasi prediksi kapan berakhirnya pandemi. Prediksi dalam tabel ini dibuat berdasarkan data dalam kurun waktu tertentu, dan akan mengalami pergeseran prediksi berdasarkan data kasus harian yang ada.

        DokumenTabel Prediksi Pakar tentang Akhir Pandemi

dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Singapore University of Technology and Design (SUTD)

•Akhir Pandemi: 27 Okt, 2020    • Data s/d 6 Mei, 2020    •Deviasi Standar : 15,2 hari
https://ddi.sutd.edu.sg/
https://ddi.sutd.edu.sg/

Kembali ke pertanyaan di awal tulisan, Kapan pandemi ini berakhir? Kapan situasi di Indonesia benar-benar aman dan kondusif bagi para pelajar untuk bisa bersekolah dengan tenang, aman dan nyaman?

Berdasarkan Prediksi (berbasiskan data) diatas, awal Juni, 2020 sama sekali bukanlah waktu yang tepat bagi siswa untuk belajar kembali dan beraktifitas secara normal di sekolah seperti surat pemberitahuan keempat yang saya terima beberapa waktu lalu.

Situasi di Indonesia mulai kondusif di triwulan ketiga tahun 2020, yaitu disekitar Bulan Juli sampai dengan September, 2020, namun peneliti dari Singapura memperkirakan Indonesia 100 persen bebas pandemi pada tanggal 27 Oktober, 2020 (data per tanggal 6 Mei, 2020). Seharusnya pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengelola data pandemi yang sudah ada dengan bijak terutama yang berkaitan dengan waktu yang tepat bagi pelajar dan tenaga pengajar untuk mulai kembali masuk sekolah. 

Perlu diingat, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan prediksi, faktor dominan adalah tegaknya peraturan pemerintah untuk membatasi jarak fisik-jarak sosial serta pergerakan manusia di negaranya. Tak kalah penting kesadaran dan disiplin tinggi masyarakat untuk mematuhi peraturan tersebut.

Jika berkenan memantau secara berkala situs-situs dalam dan luar negeri  yang memang mengkhususkan diri untuk meng-update perkembangan pandemi di wilayah Indonesia atau situs yang memprediksi akhir dari pandemi dan selalu memutakhirkan situsnya berdasarkan data terbaru, akan ada benang merah informasi yang bisa dijadikan acuan, paling tidak membuat orang tua merasa aman untuk melepas anak-anak mereka kembali beraktifitas secara normal.

Ketika data-data yang ada menunjukkan puncak pandemi sudah terlewati, maka tendensinya akan mengalami penuruan, namun sekali lagi Jangan Lengah! Penurunan kasus bukan berarti keadaan sudah aman, tetap harus patuhi perintah untuk jaga jarak fisik dan jarak sosial.

“Berkaca” dari Kejadian di China

Sekedar mengingatkan, akhir Desember, 2019 lalu ketika WHO menerima laporan dari China pertama kalinya tentang kasus Pneumonia yang penyebabnya belum diketahui, dunia belum menganggapnya sebagai masalah serius. Penanganan cepat, sungguh-sungguh, intensif dan massif dilakukan di China, khususnya Wuhan dan wilayah lain Provinsi Hubei.

Sementara tercatat, di tanggal 18  Maret, 2020 sudah tidak ada lagi kasus baru di Wuhan, artinya Wuhan, yang menjadi episentrum penyebaran virus korona membutuhkan waktu  lebih kurang 77 hari atau sekitar 2.5 bulan lebih untuk menurunkan angka kasus dengan strategi Total Lockdown di wilayah Wuhan dan kota-kota sekitarnya mulai tanggal 23, Januari, 2020.

Setelah hamper 4 bulan setengah, berikut data kasus Covid-19 di China per tanggal 5 Mei, 2020.

Data released by National Health Commission by midnight, May 5, 2020 (Sumber: chinadaily.com)
Data released by National Health Commission by midnight, May 5, 2020 (Sumber: chinadaily.com)
Yaa, sampai dengan tanggal 5 Mei, 2020 lalu di China Mainland, masih terdapat kasus baru Covid19, walaupun hanya 2 kasus.

Indonesia, kasus Coronavirus pertama kali resmi diumumkan pemerintah pada tanggal 2 Maret, 2020. Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB baru diberlakukan pada bulan April, 2020, waktu penerapannya bervariasi, berbeda antara daerah satu dengan yang lain.

Jadi, Silahkan lakukan analisa ringan individu berdasarkan informasi yang ada, untuk kepentingan pribadi dalam pengambilan keputusan personal, rumah tangga, bisnis ataupun rencana lainnya.

Tetap waspada, jangan lengah, jaga diri dan keluarga dengan mematuhi Peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar, selalu berdoa dan berikhtiar agar terhindar dari seluruh bencana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun