Mohon tunggu...
Dilla Oktaviana
Dilla Oktaviana Mohon Tunggu... Lainnya - Good little things

Holaa fren! Terimakasi sudah menyempatkan waktu untuk membaca hari ini. Semoga kalian suka dan bisa dapet hal-hal yang bermanfaat dari tulisan kecil ku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Kenyamanan dalam Bekerja untuk Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan

14 Oktober 2021   23:19 Diperbarui: 14 Oktober 2021   23:29 4348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sumber daya manusia merupakan aset penting dan sangat berharga dalam perusahaan. Karena dalam melakukan kegiatan operasionalnya perusahaan akan selalu membutuhan pikiran dan tenaga manusia. 

Untuk itu pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi maupun industri menjadi faktor yang sangat penting pula. 

Mulai dari proses perekrutan tenaga kerja hingga tenaga itu dipekerjakan, organisasi atau industri harus terus melakukan upaya pengembangan tenaga kerja. 

Setiap individu yang bergabung pada suatu organisasi maupun industri tentu sudah memiliki tujuan ataupun motivasi dan juga harapan atas apa yang telah dikerjakan, entah untuk memenuhi kebutuhan finansial, menambah relasi, pengalaman ataupun yang lainnya.

Dalam melakukan pekerjaannya di sebuah organisasi maupun industri, tentu setiap tenaga kerja ataupun anggota akan mengharap imbalan sesuai dengan apa yang telah disepakati dalam perjanjian/kontrak kerja, baik itu tertulis maupun tidak tertulis. 

Apabila harapan dan kebutuhan tenaga kerja tidak terpenuhi sebagaimana yang disepakati dan diharapkan, hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan. 

Menurut Gillmer (1961) pekerja yang memiliki sikap positif terhadap pekerjaan akan rendah tingkat absensi dan pengunduran dirinya.

Jadi sikap kerja seorang baik itu positif maupun negatif akan sangat berdampak pada produktivitasnya dalam bekerja. Terdapat banyak faktor yang dapat menjadikan sikap kerja karyawan dalam bekerja menurun, misalnya kondisi lingkungan perusahaan yang kurang baik, upah kerja yang terlalu rendah, atau jam kerja yang melebihi batas jam kerja pada umumnya. 

Apabila hal tersebut terus menerus dialami oleh seorang karyawan, maka dapat terjadi turnover atau bisa kita sebut karyawan tersebut berpindah pekerjaan atau berhenti bekerja di suatu industri ataupun organisasi. 

Hammer dan Avgar (2005) menyatakan bahwa karyawan akan cenderung meninggalkan sebuah organisasi apabila merasa tidak puas dengan iklim kerja dan karakteristik pekerjaannya.

Dari pembahasan diatas, sedikit banyak kita telah menyinggung hal-hal yang berkaitan erat dengan kepuasan kerja, dimana ternyata kepuasan kerja itu dipengaruhi beberapa macam aspek dan dapat menyebabkan turnover. Tentu perusahaan tidak menginginkan hal tersebut karena dapat menghambat kegiatan perusahaan.

Lalu apa itu kepuasan kerja?

Kepuasan Kerja

Menurut Hasibuan (2009) kepuasan kerja merupakan sikap emosional seseorang yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan kerja dapat diraih apabila harapan, kebutuhan dan keinginan seseorang terhadap pekerjaannya terpenuhi. 

Kepuasan kerja juga tidak selalu berhubungan dengan karyawan atau tenaga kerja saja, akan tetapi kepuasan kerja juga harus didapatkan oleh pihak perusahaan. 

Dari sisi karyawan, kepuasan kerja akan menimbulkan rasa senang dalam bekerja sehingga pekerja lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh atau sepenuh hati dalam melakukan pekerjaannya.  

Sedangkan dari sisi perusahaan, kepuasan kerja dapat meningkatkan produktivitas, perbaikan sikap dan tingkah laku karyawan dalam memberikan pelayanan prima (Suwatno dan Priansa, 2011). Banyak ahli yang berpendapat bahwa kepuasan kerja dapat berpengaruh terhadap pelayanan yang diberikan oleh karyawan utamanya bagi mereka yang bertemu langsung dengan konsumen maupun klien.

Mengapa kepuasan kerja begitu sangat penting bagi perusahaan?

Kepuasan kerja karyawan dapat berpengaruh terhadap sikap kerja karyawan termasuk didalamnya kualitas pelayanan yang diberikan kepada pihak eksternal perusahaan. 

Kualitas pelayanan perusahaan juga merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan suatu perusahaan. Karena jika kualitas pelayanan yang diberikan suatu perusahaan baik, maka konsumen atau pihak eksternal yang ingin menjalin hubungan kerja sama akan merasa nyaman.

Seperti yang sudah ditulis pada penjelasan diatas, kepuasan kerja dapat mempengaruhi banyak aspek dalam sebuah industri dan organisasi, karena kepuasan kerja berhubungan dengan harapan dan ekspektasi seorang karyawan akan hasil yang akan ia dapatkan. 

Sesuai dengan apa yang dikemukakan Rivai (2004) mengenai teori harpan (expectancy theory) bahwa tindakan karyawan cenderung dilakukan karena adanya harapan hasil yang akan didapat, hal ini berarti bahwa kualitas layanan yang optimal akan tercapai ketika karyawan yakin bahwa usaha tersebut akan menghasilkan penilaian kinerja yang baik. 

Harapan tersebut dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi karyawan agar menghasilkan kerja yang baik. Schmit dan Allscheid (1995) menyebutkan bahwa kualitas layanan yang optimal dapat tercapai apabila perusahaan mampu mewujudkan kepuasan kerja dan komitmen organisasional.

Komitmen Organisasional

Sopiah (2008) mengemukakan bahwa komitmen organisasional merupakan tingkat keyakinan karyawan untuk menerima tujuan organisasi sehingga berkeinginan untuk tetap tinggal dan menjadi bagian dari organisasi tersebut. Karyawan yang memiliki komitmen cenderung lebih bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaannya. 

Komitmen organisasional juga dipengaruhi oleh tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya, apabila seorang karyawan merasa puas dengan pekerjaannya maka akan lebih berkomitmen dengan organisasi dan industri.

Karyawan yang berkomitmen dan merasa puas dengan pekerjaannya, akan cenderung lebih loyal terhadap organisasi atau industri di tempat ia bekerja. 

Hal tersebut dapat menurunkan tingkan turnover karyawan, dimana apabila banyak terjadi turnover karyawan di dalam sebuah perusahaan yang dirugikan adalah perusahaan itu sendiri, perusahaan harus mengadakan kegiatan rekruitmen karyawan baru, melakukan proses seleksi dan tentunya dalam proses seleksi karyawan baru akan terjadi kekosongan dalam suatu jabatan sehingga pekerjaan yang seharusnya sudah dapat diselesaikan  oleh seseorang yang berada di jabatan itu menjadi terhambat atau harus di kerjakan oleh karyawan lainnya, sehingga kinerja perusahaan akan terganggu apabila turnover ini sering terjadi. 

Untuk itu erlu dilakukan upaya pencegahan agar karyawan lebih berkomitmen dengan organisasi dan industri salah satunya dengan peningkatan kepuasan kerja yang dapat dilakukan dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, serta terpenuhinya kebutuhan karyawan, baik itu kebutuhan finansial, kebutuhan rohani, jaminan keamanan dan keselamatan dan lain sebagainya yang sekiranya dapat menunjang kenyamanan karyawan dalam bekerja, sehingga akan tercapai kepuasan kerja yang dapat berpengaruh juga terhadap komitmen kerja karyawan. Tentu saja kriteria nyaman setiap individu itu berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Bagaimana kriteria nyaman versi kamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun