Mohon tunggu...
Dilla Oktaviana
Dilla Oktaviana Mohon Tunggu... Lainnya - Good little things

Holaa fren! Terimakasi sudah menyempatkan waktu untuk membaca hari ini. Semoga kalian suka dan bisa dapet hal-hal yang bermanfaat dari tulisan kecil ku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Perilaku Setiap Individu Berbeda? - Perilaku Individu dan Kelompok

30 September 2021   22:40 Diperbarui: 8 Oktober 2021   16:57 4889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by fauxels from Pexels

Perbedaan bukanlah alasan untuk membeda-beda kan, tetapi perbedaan adalah alasan untuk mempersatukan.

Manusia merupakan makhluk yang unik, oleh karena itu kalau boleh saya katakan setiap manusia itu spesial. 

Mengapa demikian?

Tuhan menciptakan manusia sedemikian rupa sehingga setiap kita memiliki ciri yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak hanya soal fisik yang tampak oleh mata, tetapi juga sifat, perilaku dan kepribadian kita berbeda. Kita dilahirkan dari keluarga, ras, suku, agama, budaya atau lebih ringkasnya kita lahir dan dibesarkan di lingkungan yang berbeda. Tentu menjadi hal yang wajar ketika kita tumbuh menjadi pribadi yang memiliki perilaku dan kepribadian yang berbeda-beda. Tetapi manusia seringkali mendebatkan serta mempermasalahkan persoalan perbedaan ini. Rasisme merupakan salah satu isu yang seringkali muncul dilingkungan kita yang dilatar belakangi oleh perbedaan. Hanya karena perbedaan warna kulit, sebagian manusia dapat memperlakukan mereka yang berbeda dengannya secara tidak adil. Miris bukan? Tetapi hal tersebut juga merupakan bagian dari manusia, ketika kita belum bisa memahami, menerima atau beradaptasi dengan perbedaan, secara naluriah kita akan memberikan respon atau reaksi terhadap berbagai macam hal, baik itu berasal dari internal maupun eksternal, respon itu dapat kita sebut sebagai perilaku.

Perilaku Individu

Perilaku manusia sebagai seorang individu tidak begitu saja terbentuk, akan tetapi ada hal-hal yang menyebabkan setiap individu memiliki perilaku yang akan berbeda dari satu dengan yang lainnya.  Sebelum kita membahas lebih dalam terkait perilaku individu, kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan perilaku.

Pengertian Perilaku

Perilaku merupakan sebuah respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar (eksternal) maupun dalam (internal) dirinya (Notoatmojo, 2010). Sedangkan menurut Okviana (2015), perilaku merupakan segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya, mulai dari perilaku yang paling tampak sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai yang tidak dapat dirasakan. Jadi perilaku merupakan sebuah respon individu yang merupakan sebuah wujud dari interaksinya terhadap lingkungan, baik itu sebuah perilaku yang dapat dilihat maupun tidak dan sesuatu yang dapat dirasakan ataupun tidak. 

Berdasarkan penjelasan diatas, sebuah perilaku tidak hanya sesuatu yang dapat dilihat atau dirasakan oleh orang lain, tetapi perilaku juga dapat berupa sesuatu yang hanya dapat diketahui oleh diri kita sendiri. 

Pengelompokan Perilaku

Menurut Notoadmojo (2011) perilaku dapat dikelompokkan menjadi 2, sebagai berikut :

a. Covert behavior atau perilaku tertutup yang merupakan perilaku atau respon yang kita berikan belum dapat dilihat, dirasakan atau diamati oleh orang lain. Respon ini berupa sebuah perasaan maupun emosi dan hal lain yang tidak dapat secara langsung dilihat oleh orang lain.

b. Overt behavior atau perilaku terbuka merupakan kebalikan dari covert behavior, perilaku ini cenderung dapat diamati langsung oleh orang lain yang dapat berbentuk tindakan, perkataan maupun gestur tubuh atau wajah.

Perilaku atau respon setiap orang terhadap sesuatu akan berbeda tergantung bagaimana mereka meresponnya. Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi munculnya perilaku individu.

Apa saja yang melatarbelakangi perilaku individu?

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Menurut Sunaryo (2004) dan Hariyanti (2015), faktor yang dapat mempengaruhi perilaku dibagi menjadi 2, sebagai berikut:

1. Faktor Genetik atau Faktor Endogen

Faktor keturunan merupakan konsep dasar bagi kelanjutan perilaku makhluk hidup yang dalam pembahasan kita kali ini adalah manusia. Perilaku individu  yang berasal dari bawaan atau keturunan merupakan  sebuah karakter atau ciri yang kita miliki salah satunya berasal dari turunan atau genetik keluarga. Misalnya ras dan ciri fisik seperti warna kulit, jenis rambut, tinggi badan yang tentunya setiap ras atau lebih spesifiknya setiap garis keturunan akan memiliki ciri fisik masing-masing.

2. Faktor Eksogen atau Faktor dari Luar Individu

Kemudian yang kedua, perilaku kita dapat terbentuk melalui hal-hal yang kita lihat dan pelajari dari lingkungan. Lingkungan mengajarkan kita banyak hal, dari lingkungan pula kita mendapatkan berbagai macam hal baru yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Lingkungan disini dapat berupa lingkungan keluarga, rumah, sekolah, organisasi, maupun lingkungan kantor yang dapat mempengaruhi pembentukan perilaku seorang individu. Dari lingkungan kita dapat melihat adanya keberagaman kepribadian, persepsi, nilai, keyakinan yang secara tidak langsung akan memunculkan respon kita sebagai seorang manusia terhadap berbagai macam hal tersebut. Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku dapat terbentuk melalui proses dalam interaksi manusia dengan lingkungannya, meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, agama, sosial ekonomi dan kebudayaan.

Setelah kita mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perilaku setiap individu berbeda antara satu dengan lainnya, tentunya kita tidak lagi bertanya-tanya mengapa cara kita menyikapi atau berperilaku dengan cara orang lain seringkali berbeda, padahal kita sedang dihadapkan dengan situasi yang sama. Perbedaan yang ada jangan sampai menjadikan kita bercerai berai. Kata siapa kalau berbeda tidak bisa bersama?

Perilaku Kelompok 

Manusia adalah makhluk sosial yang tentunya akan terus membutuhkan orang lain dalam menjalankan kehidupan kita, baik secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu manusia juga butuh memiliki atau bergabung kedalam sebuah kelompok yang memiliki tujuan yang sama. Terdapat banyak alasan mengapa manusia hidup berkelompok, diantaranya untuk meningkatkan perasaan aman, memenuhi kebutuhan akan informasi, kebutuhan untuk diakui, menyalurkan minat dan lain sebagainya. Pada intinya manusia berkelompok karena memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Kelompok yang dimaksud disini yaitu kelompok formal maupun informal. Kelompok formal biasanya berupa kelompok kerja, sedangkan kelompok informal dapat berupa kelompok belajar, kelompok main dan sebagainya yang tidak memiliki struktur ke organisasian yang jelas.

Ketika seorang individu bergabung ke dalam sebuah kelompok maka mereka akan melakukan perubahan perilaku atau penyesuaian diri terhadap kelompoknya, hal ini dapat disebut sebagai konformitas.

Manusia akan selalu membutuhkan orang lain dan perbedaan yang kita miliki justru menjadi pemicu bagi kita untuk saling mengisi. Pandanglah perbedaan sebagai sebuah keberagaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun