Eksplorasi Konsep : Modul 2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional
D.1a. Kesadaran diri
Sebelumnya saya berpikir pertanyaan pematik terkait materi saja sudah cukup untuk memastikan kesiapan murid untuk belajar, ternyata kesadaran diri dan mengenal emosi itu juga berpengaruh dan ternyata masih ada murid yang masih kesulitan mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka, terutama emosi negatif seperti marah atau sedih.
Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah meeneapkan kegiatan sosial emosianal dalam pembelajaran yaitu mengenal emosi diri dengan menggunakan roda emosi plutchick
D.1b. Manajemen diri
sebelumnya  saya berpikir bahwa mengelolah emosi anak bukan bagian dari pembelajaran ternyata emosi itu berpengaruh pada pembelajaran dan setiap anak harus mampu untuk mengelolah emosinya.
Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah: Mengintegrasikan sesi mindfulness singkat di awal setiap pelajaran untuk membantu siswa fokus dan mengurangi stres.
Refleksi D.1c. Kesadaran Sosial
Sebelumnya saya berpikir empati dalah aspek yang sederhana dan dapat dipahami tanpa perlu latihan khusus ternyata  ternyata dengan KSE melibatkan proses yang jauh lebih dalam, seperti kesadaran diri, regulasi emosi, dan mindfulness, yang sangat penting dalam mengajarkan siswa untuk benar-benar memahami perasaan mereka sendiri dan orang lain. Membutuhkan pendekatan yang sistematis dan teknik-teknik khusus agar siswa bisa mengembangkan empati, bukan hanya sebagai keterampilan, tetapi sebagai respons alami dalam interaksi sosial mereka.
Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah: penggunaan teknik mindfulness dan wawancara teman sebaya untuk membantu siswa mengembangkan kesadaran emosional mereka. Dengan menggabungkan latihan kesadaran penuh sebelum kegiatan wawancara, siswa bisa lebih fokus pada perasaan mereka sendiri dan teman mereka, sehingga mereka lebih mampu mendengarkan dengan empati dan memahami perspektif orang lain dengan lebih mendalam.
Refleksi D.1d. Keterampilan Berelasi
Sebelumnya saya berpikir keterampilan berelasi itu seuatu yang mudah dan akan berkembang dengan sendirinya, ternyata membutuhkan pendekatan yang lebih terstruktur, dengan strategi khusus seperti teknik I-Message dan mindfulness untuk membantu siswa mengelola emosi dan konflik dengan lebih efektif. Ada banyak komponen penting, seperti kesadaran diri, regulasi emosi, dan empati, yang perlu dilatih secara eksplisit agar siswa mampu berkomunikasi lebih baik dalam menghadapi situasi konflik.
Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan  adalah penggunaan teknik I-Message dalam resolusi konflik untuk membantu siswa menyampaikan perasaan mereka tanpa menyalahkan orang lain. Ini akan dipadukan dengan mindfulness agar siswa lebih sadar terhadap emosi mereka sebelum terlibat dalam percakapan yang sulit.
D.1e. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawaab:Â
Sebelumnya saya berpikir pengambilan keputusan hanya tentang memilih antara dua atau lebih opsi berdasarkan logika dan preferensi pribadi. Saya juga mengira bahwa murid bisa memahami konsep ini secara intuitif tanpa banyak penjelasan atau alat bantu.Ternyata pengambilan keputusan yang bertanggung jawab melibatkan proses yang lebih kompleks, termasuk memahami masalah secara mendalam, mengeksplorasi opsi, mempertimbangkan konsekuensi, dan membuat pilihan dengan kesadaran penuh. Strategi seperti POOCH (Problem, Options, Outcomes, Choices) sangat membantu dalam mengajarkan murid untuk menganalisis keputusan mereka dengan lebih teliti dan bertanggung jawab.
Ide pembelajaran baru atau menarik yang akan saya terapkan adalah penggunaan strategi POOCH dalam pengambilan keputusan. Murid akan dilibatkan dalam proses reflektif untuk menganalisis keputusan masa lalu mereka, serta menerapkan teknik kesadaran penuh agar mereka lebih sadar akan emosi dan dampak dari setiap keputusan yang diambil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H