Mohon tunggu...
Dilla Bima
Dilla Bima Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Shoping

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teori Psikososial Erick Erickson

19 Januari 2025   19:27 Diperbarui: 19 Januari 2025   19:27 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja adalah waktu untuk mencari jati diri dan menentukan siapa mereka. Remaja mengeksplorasi berbagai peran, nilai, dan identitas. Jika mereka berhasil membangun identitas yang stabil dan koheren, mereka akan mengembangkan rasa identitas yang kuat. Sebaliknya, jika mereka bingung atau tidak mampu menyelesaikan konflik identitas, mereka mungkin mengalami kekacauan peran atau kebingungan identitas.

6. Keintiman vs. Isolasi (18-40 Tahun)

Tahap ini terjadi pada masa dewasa awal, di mana individu mulai membentuk hubungan yang intim dan erat dengan orang lain. Keberhasilan dalam membangun hubungan yang penuh kasih dan berkomitmen akan menghasilkan rasa keintiman. Namun, jika individu gagal membangun hubungan yang sehat atau takut akan komitmen, mereka mungkin mengalami isolasi dan rasa kesepian.

7. Produktivitas vs. Stagnasi (40-65 Tahun)

Selama masa dewasa tengah, individu berfokus pada kontribusi mereka terhadap masyarakat dan generasi berikutnya. Ini dapat dilakukan melalui pekerjaan, keluarga, atau kegiatan lain yang bermanfaat. Jika mereka merasa produktif dan mampu memberikan kontribusi, mereka akan mengembangkan rasa kepedulian dan pencapaian. Sebaliknya, jika mereka merasa tidak produktif atau tidak berkontribusi, mereka mungkin mengalami stagnasi dan kurangnya makna dalam hidup.

8. Integritas vs. Keputusasaan (65 Tahun ke Atas)

Tahap terakhir ini terjadi pada masa tua, di mana individu merefleksikan hidup mereka. Jika mereka merasa bahwa hidup mereka bermakna dan mereka puas dengan pencapaian mereka, mereka akan mengembangkan rasa integritas. Namun, jika mereka merasa hidup mereka penuh dengan penyesalan dan tidak mencapai apa yang mereka inginkan, mereka mungkin mengalami keputusasaan.

Pentingnya Teori Psikososial Erikson

Teori Erikson memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami perkembangan manusia sepanjang hidup. Beberapa poin penting dari teori ini meliputi:

1. Pendekatan Seumur Hidup Salah satu keunggulan teori Erikson adalah fokusnya pada perkembangan sepanjang hidup, dari lahir hingga usia tua. Ini memberikan wawasan tentang bagaimana pengalaman di setiap tahap kehidupan mempengaruhi perkembangan individu secara keseluruhan.

2. Fokus pada Interaksi Sosial Erikson menekankan pentingnya hubungan sosial dan budaya dalam perkembangan individu. Setiap tahap dalam teorinya melibatkan interaksi sosial yang mempengaruhi perkembangan kepribadian dan identitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun