Kelompok pertama: Anak-anak melihat model dewasa yang memperlihatkan perilaku agresif terhadap boneka Bobo.
Kelompok kedua: Anak-anak melihat model dewasa yang memperlihatkan perilaku non-agresif.
Kelompok ketiga: Anak-anak tidak melihat model dewasa (kelompok kontrol).
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa anak-anak yang melihat model agresif lebih cenderung meniru perilaku agresif tersebut dibandingkan dengan kelompok lain. Eksperimen ini menegaskan pentingnya observasi dalam proses pembelajaran dan bagaimana perilaku agresif dapat ditiru melalui pengamatan.
4. Aplikasi Teori Belajar Sosial
Teori belajar sosial memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, psikologi, dan media. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi teori ini:
a. Dalam Pendidikan
Dalam konteks pendidikan, teori belajar sosial digunakan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang melibatkan modeling dan observasi. Guru dapat menjadi model yang menunjukkan perilaku positif dan keterampilan yang diinginkan, sementara siswa belajar melalui observasi dan peniruan. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek dan kerja kelompok juga mendukung pembelajaran sosial.
b. Dalam Psikologi
Teori belajar sosial digunakan dalam berbagai pendekatan terapi, termasuk terapi kognitif-behavioral, untuk membantu individu mengubah perilaku yang tidak diinginkan. Dengan mengamati model yang menunjukkan perilaku positif, individu dapat belajar mengadopsi pola perilaku yang lebih sehat dan adaptif.
c. Dalam Media dan Iklan