Mohon tunggu...
Dillah Aprillia Rahmayanti
Dillah Aprillia Rahmayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Life is Journey to Learn n Give

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Toxic Dalam Diri: Ubah Sikapmu Maka Hidupmu Akan Berubah

30 Juni 2021   22:37 Diperbarui: 30 Juni 2021   23:22 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian bersikaplah ingin tahu dengan kehidupan seseorang. Ini bukan soal mengganggu privasi atau kepo, tetapi lebih ke peduli dengan apa yang mereka sukai. Dari sini kamu akan lebih mengerti alasan dibalik perilaku mereka. Caranya bisa dilakukan dengan ngobrol kemudian bertanya dan dengarkan. Menguasai empati itu butuh proses, dan untuk memastikan kamu berproses itu kamu perlu feedback.

Kedua, berpikir sebelum bertindak. Hal yang membuatmu toxic itu terkadang karena kamu cepet banget marah atau kesal dan itu membuat orang-orang disekitarmu itu harus hati-hati terhadap kamu. Mungkin memang terkadang kamu tidak bisa mengontrol emosi mu sendiri, itu karena kamu tidak mengenali perasaanmu sendiri.

Kamu harus bisa mengenali terlebih dahulu siapa dirimu, bagaimana cara berpikirmu, dan kenali tanda-tanda saat emosimu akan meledak. Dengan begitu, saat emosi kamu bisa menghentikannya dan menenangkan dirimu agar tidak bereaksi apapun kepada orang lain. Saat kamu sudah berhasil menghentikannya, cobalah kembali berpikir dengan baik apa yang seharusnya dilakukan.

Ketiga, carilah bantuan dari yang professional. Bisa jadi sikap toxic itu karena hubungan yang buruk tadi dan sejauh ini kamu gagal untuk mengatasinya dengan baik sehingga pola buruk itu terjadi pada hidupmu. Ketika kamu kesulitan untuk melakukan semua itu sendiri, cobalah untuk meminta bantuan pada yang professional. Meminta bantuan untuk menyelesaikan masalah ini, bukan berarti kamu lemah atau payah, karena setiap orang memiliki luka yang berbeda dan kemampuan untuk menyembuhkannya pun berbeda.

Menjadi orang yang toxic itu bisa membuatmu dijauhi banyak orang, karena secara tidak langsung kamu memberikan ketidaknyamanan untuk mereka. Bahayanya adalah sikap toxic ini bisa menular kepada orang lain dan memberi pengaruh buruk di kehidupannya. 

Dengan begitu, kamu harus memperhatikan perilaku dirimu sendiri, melihat dengan baik dan bertanggungjawab atas perilaku dirimu sendiri. 

Pada akhirnya kamu sebagai pemegang kendali terhadap dirimu sendiri. Meski terasa sulit untuk melakukan perubahan tetapi kamu harus melakukannya, demi membuat dirimu sendiri dan orang disekitarmu merasa nyaman dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun