Apakah kamu merasa dirimu toxic yang dijauhi oleh orang-orang lain? Kalau kamu belum yakin, ketahui beberapa ciri orang toxic berikut ini. Pertama, kamu hobi banget ngomentarin orang-orang disekitarmu. Kedua, saat suasana hatimu sedang tidak baik, itu membuat orang disekitarmu jadi takut. Ketiga, kamu tidak mau disalahkan dan tidak bisa minta maaf duluan. Terakhir, kamu gabisa menghargai privasi orang dan juga posesif dengan orang disekitarmu.
Sejauh ini, apa yang sudah kamu ketahui mengenai toxic? Secara umum, toxic berarti racun, dan racun itu sama dengan berbahaya. Jadi, kalau orang toxic itu artinya orang yang berbahaya untuk orang lain terutama secara psikologis. Mudahnya itu orang toxic adalah orang yang keberadaannya berbahaya untuk ketenangan jiwa orang lain disekitarnya.
Kalau kamu berada disekitar orang toxic atau berhubungan dengan mereka, baik itu hubungan keluarga, teman, atau bahkan pasangan maka kemungkinan kamu akan merasakan dampak buruk dari ketoxicannya. Perlu diketahui juga, berhubungan dengan orang toxic itu bisa bikin kamu jadi tidak percaya diri, memandang dirimu negatif, hingga merasa kesepian.
Orang toxic ini, membuat perasaan orang lain itu jadi lebih buruk dari sebelum mengenal mereka. Tapi biasanya, orang toxic itu tidak sadar kalau perilaku dan perkataan mereka membuat orang lain sakit hati dan tidak ingin menjalin hubungan dengan mereka lagi.
Seseorang bisa menjadi toxic itu biasanya karena mereka adalah korban dari orang toxic juga. Bisa karena keluargamu toxic dan kemudian kamu menjadi tumbuh di lingkungan yang toxic. Bisa juga karena kamu adalah korban bully dari orang toxic dalam pergaulanmu, atau juga kamu pernah punya pasangan toxic yang selalu merendahkanmu dan tidak pernah menghargai dirimu.
Sekalipun kamu sudah tidak berhubungan dengan mereka lagi, dan kecuali kamu berhasil menyembuhkan diri dari itu semua, bisa jadi kamu masih tetap toxic karena luka batin itu ada dan belum sembuh. Dari luka batin itu, membuat hubunganmu dengan dirimu sendiri tidak baik. Kamu jadi mudah insecure, sulit percaya pada orang lain, nggak bisa respect sama diri sendiri, dan masih banyak hubungan negatifmu terhadap diri sendiri lainnya karena berawal dari orang toxic yang hadir dihidupmu.
Sifat toxic itu datang, mungkin karena hubungan tidak sehat dengan orang lain, namun sifat itu bertahan karena hubungan tidak sehat dari dalam dirimu sendiri. Kalau begitu kahmu harus bisa berubah, agar dirimu tidak menjadi orang yang toxic. Dibawah ini yang akan memberi penjelasan buat kamu, cara mengubah sikap toxic dalam diri.
Pertama, kamu harus melatih empati. Empati itu berarti kemampuan untuk mengerti perasaan orang lain. Kamu harus bisa mengerti apa itu perasaan senang, sedih, marah, kecewa, takut, patah hati dan lain sebagainya. Terkadang, ketika kamu pernah menjadi korban dari orang toxic dalam hidupmu, kamu jadi lupa bahkan tidak mengenali perasaan yang ada dalam dirimu sendiri. Hal ini disebabkan karena berbagai alasan yang timbul dari orang toxic itu.
Kunci dari empati ini adalah mendengarkan, kamu harus mendengarkan dirimu sendiri terlebih dahulu kemudian kamu belajar mengerti perasaan orang lain dengan mendengarkan mereka. Untuk melatih empati lakukan dengan mulai mendengarkan yang baik, karena cara untuk mengerti adalah dengan mendengarkan bukan dengan berbicara. Mendengarkan yang baik adalah kita fokus dengan apa yang diucapkan seseorang.
Kemudian bersikaplah ingin tahu dengan kehidupan seseorang. Ini bukan soal mengganggu privasi atau kepo, tetapi lebih ke peduli dengan apa yang mereka sukai. Dari sini kamu akan lebih mengerti alasan dibalik perilaku mereka. Caranya bisa dilakukan dengan ngobrol kemudian bertanya dan dengarkan. Menguasai empati itu butuh proses, dan untuk memastikan kamu berproses itu kamu perlu feedback.
Kedua, berpikir sebelum bertindak. Hal yang membuatmu toxic itu terkadang karena kamu cepet banget marah atau kesal dan itu membuat orang-orang disekitarmu itu harus hati-hati terhadap kamu. Mungkin memang terkadang kamu tidak bisa mengontrol emosi mu sendiri, itu karena kamu tidak mengenali perasaanmu sendiri.
Kamu harus bisa mengenali terlebih dahulu siapa dirimu, bagaimana cara berpikirmu, dan kenali tanda-tanda saat emosimu akan meledak. Dengan begitu, saat emosi kamu bisa menghentikannya dan menenangkan dirimu agar tidak bereaksi apapun kepada orang lain. Saat kamu sudah berhasil menghentikannya, cobalah kembali berpikir dengan baik apa yang seharusnya dilakukan.
Ketiga, carilah bantuan dari yang professional. Bisa jadi sikap toxic itu karena hubungan yang buruk tadi dan sejauh ini kamu gagal untuk mengatasinya dengan baik sehingga pola buruk itu terjadi pada hidupmu. Ketika kamu kesulitan untuk melakukan semua itu sendiri, cobalah untuk meminta bantuan pada yang professional. Meminta bantuan untuk menyelesaikan masalah ini, bukan berarti kamu lemah atau payah, karena setiap orang memiliki luka yang berbeda dan kemampuan untuk menyembuhkannya pun berbeda.
Menjadi orang yang toxic itu bisa membuatmu dijauhi banyak orang, karena secara tidak langsung kamu memberikan ketidaknyamanan untuk mereka. Bahayanya adalah sikap toxic ini bisa menular kepada orang lain dan memberi pengaruh buruk di kehidupannya.Â
Dengan begitu, kamu harus memperhatikan perilaku dirimu sendiri, melihat dengan baik dan bertanggungjawab atas perilaku dirimu sendiri.Â
Pada akhirnya kamu sebagai pemegang kendali terhadap dirimu sendiri. Meski terasa sulit untuk melakukan perubahan tetapi kamu harus melakukannya, demi membuat dirimu sendiri dan orang disekitarmu merasa nyaman dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H