Mohon tunggu...
Dilla Hardina
Dilla Hardina Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang pantas mendapatkan keajaibanmu🌻

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Menelusuri Jejak-jejak Peradaban Kediri Melalui "Kediri Lintas Masa #1"

1 April 2023   06:39 Diperbarui: 1 April 2023   06:59 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Jawa, terutama di kawasan Kediri dan sekitarnya di masa lampau hidup berdampingan dengan alam. Segala jenis pohon menjadi bagian dalam kehidupan yang tidak terpisahkan.

Sangat menarik jika menelusuri ragam dusun, desa, atau kecamatan yang memiliki nama yang sama dengan nama pohon.

Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat masyarakat zaman dulu memang menjadikan pohon sebagai acuan nama daerah.

Jadi, setiap pemukiman mempunyai pusat kosmik berupa pohon yang berbeda-beda, tentu dengan sepengatahuan dari warga lokalnya.

Pohon atau tanaman memiliki peran penting, seperti sumber pangan dan papan. Oleh karena itu, masyarakat Jawa cenderung mengindahkan eksistensi pohon-pohon, sehingga mengabadikannya ke dalam nama-nama daerah.

PERAN RAJA KADIRI DALAM PERKEMBANGAN PERADABAN NUSANTARA MASA HINDU-BUDDHA

Kabupaten Kediri terkenal sebagai daerah tertua nomor tiga se-Indonesia. Hal ini karena peradaban di Kediri telah dibangun sejak abad ke-8, tepatnya pada tahun 804. 

Dwi Cahyono memaparkan bahwa Kediri adalah wilayah yang sangat subur yang memiliki kekayaan alam melimpah.

Sungai Brantas dan Gunung Kelud adalah bentang alam yang memiliki andil besar dalam membangun peradaban di Kediri.

"Bagi Kediri, gunung dan sungai merupakan berkah sekaligus bencana yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya dari masa ke masa." Tutur Dwi.

Beberapa poin penting yang patut digarisbawahi dari pemaparan materi Dwi Cahyono yakni sebagai berikut:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
    Lihat Tradisi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun