Because This is My First Life adalah salah satu drama Korea yang tayang pada tahun 2017. Drama ini dibintangi oleh Jung So Min, Lee Min Ki, Esom, Kim Ga Eun, dan lainnya. Drama ini bercerita tentang seorang wanita berusia 30 tahun bernama Yoon Jin Ho yang menjadi seorang penulis. Ini adalah pekerjaan impiannya sejak duduk di bangku sekolah dan masih menjadi cita-citanya hingga ia dewasa.
Sayangnya, pekerjaan ini masih dianggap sebagai pekerjaan yang remeh oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan oleh ayahnya sendiri. Sejak awal, ayah Ji Ho tidak setuju dengan pilihan karir sang anak. Bahkan, ia pernah berkata bahwa Ji Ho tidak akan bisa hidup (read: bekerja dan hidup nyaman) jika mengambil jurusan yang dipilihnya (mungkin semacam jurusan sastra atau sejenisnya).
Namun, sejak remaja, Ji Ho adalah sosok yang memiliki tekad yang kuat. Ketika ia sudah memimpikan sesuatu, maka ia akan tetap berusaha untuk menggapainya.
Beruntungnya, Ji Ho mempunyai sahabat yang mau mengerti dan mendukungnya. Mereka adalah Woo Su Ji dan Yang Ho Rang.
Pada dasarnya, bukan hanya Ji Ho saja yang memiliki permasalahan. Bahkan, hampir semua tokoh juga memiliki permasalahan yang berat. Lalu, bagaimana kisah kehidupan mereka selanjutnya? Simak ulasannya di artikel ini.
 6 Tokoh beserta Permasalahannya
Ada enam tokoh dalam drama Because This is My First Life yang menurutku cukup unik dan memiliki permasalahan yang relate dengan kehidupan masyarakat di zaman modern. Inilah enam tokoh ikonik beserta permasalahannya:
1. Yoon Ji Ho (Jung So Min)
Yoon Ji Ho sejak remaja bercita-cita ingin menjadi penulis. Hal ini tidak mengherankan, mengingat ia sangat suka membaca. Ji Ho bahkan menjadi siswi tercerdas dan ranking 1 di kelasnya.
Setelah lulus dari universitas ternama di Korea, ia bekerja sebagai asisten penulis drama. Sepanjang usianya, Ji Ho tidak pernah merasakan bagaimana rasanya memiliki kekasih.
Barang kali, salah satu faktor yang menyebabkan terhambatnya hubungan asmaranya adalah karena ia bersekolah di sekolah khusus putri.
Ji Ho adalah realitas bahwa orang yang cerdas dan berprestasi di sekolah belum tentu bisa sukses ketika ia sudah dewasa. Setelah lulus kuliah, ia tidak langsung mendapatkan karir yang mulus.
Wanita berusia 30 tahun ini sudah biasa diremehkan oleh teman-temannya, keluarganya, bahkan rekan kerjanya sendiri.
2. Nam Se Hee (Lee Min Ki)
Nam Se Hee yang diperankan oleh Lee Min Ki adalah seorang pria yang bekerja di bidang IT. Ia adalah seorang pengembang aplikasi yang dikenal memiliki sikap kaku, tidak ramah, dan over profesional.
Ada dua hal terpenting dalam hidupnya yang memenuhi pikirannya, yakni cicilan rumah dan kucingnya. Dengan kata lain, tidak ada wanita yang ada dalam hidupnya.
Namun, semenjak kehadiran Yoon Ji Ho sebagai penyewa di rumahnya, semuanya berbeda. Se Hee yang terlihat kaku dan tidak suka perempuan mendadak berubah dan mulai tertarik dengan Ji Ho. Bahkan, Se Hee berpendapat bahwa Ji Ho adalah gadis yang sangat cantik.
Permasalahan yang dimilikinya adalah karakternya terlalu kaku, baik dalam lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sosialnya.
Ia terlalu objektif, rasional, dan profesional. Bahkan, ia memiliki selera humor yang sangat payah. Jika ada orang dengan karakter seperti Se Hee di dunia ini, pasti sangat tidak disukai oleh orang-orang di sekitarnya.
3. Woo Su Ji (Esom)
Woo Su Ji adalah murid pindahan di sekolah tempat Ji Ho menimba ilmu. Ia adalah sosok perempuan yang cuek, jujur, dan tidak suka basa basi. Su Ji adalah siswa yang cerdas dan berprestasi. Bahkan, kehadirannya mampu menggeser posisi Ji Ho sebagai ranking 1.
Setelah lulus kuliah, Su Ji langsung bekerja di perusahaan besar dan mendapatkan gaji yang besar. Meskipun uangnya banyak, namun ia menjalani kehidupan yang keras di kantor bersama dengan banyak laki-laki hidung belang.
Su Ji tidak seperti wanita pada umumnya yang mendambakan pernikahan sebagai happy ending dalam hidupnya. Ia hanya menyukai seks, tapi tidak ingin menjalani hubungan serius dengan siapapun. Pernikahan bahkan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya.
Awalnya, aku menganggap bahwa Su Ji adalah tokoh yang liberal dan sedikit membuat gemas. Pasalnya, ada seorang CEO bernama Ma Sang Go yang sangat menyukainya, namun Su Ji menolaknya dan tidak ingin berpacaran dengannya. Ia setuju dengan seks, tapi tidak ingin berpacaran. Padahal, Sang Go sangat menyukainya dan ingin serius dengan Su Ji.
Selain menolak orang yang menyukainya, hal lain yang membuatku gemas dengan Su Ji adalah ia diam saja ketika berkali-kali dilecehkan oleh orang-orang kantornya. Bahkan, ia tidak menganggap pelecehan tersebut sebagai hal yang serius.
4. Yang Ho Rang (Kim Ga Eun)
Yang Ho Rang adalah sahabat dari Yoon Ji Ho dan Woo Su Ji. tidak seperti kedua sahabatnya yang mempunyai cita-cita besar dalam karirnya, Ho Rang justru bercita-cita ingin menjadi ibu rumah tangga yang baik.
Saat dewasa, ia bekerja sebagai manajer di sebuah restoran. Ia menjalani kehidupan yang biasa dan tidak menonjol.
Di usianya yang sudah 30 tahun, ia ingin segera menikah dan memiliki anak. Saat melihat kawannya menikah, sudah memiliki anak, dan melihat orang-orang lain telah berumah tangga, ada semacam rasa iri dan kecewa dalam hatinya.
Kapan aku bisa menikah? Kenapa aku tidak bisa seperti itu? Anak itu sangat lucu, kapan aku bisa hamil dan menjadi seorang ibu? Kira-kira, begitulah hati dan pikirannya berkata. Â
Sayangnya, pacar Ho Rang sama sekali tidak memiliki pandangan untuk menikah. Bahkan, pacar Ho Rang menganggap bahwa pernikahan dan cinta adalah dua hal yang berbeda. Pernikahan adalah suatu hal yang menakutkan karena membutuhkan kematangan finansial yang luar biasa.
4. Sim Woon Seok (Kim Min Seok)
Sim Woon Seok adalah pacar Ho Rang yang sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menikah. Ia hidup di sebuah loteng bersama Ho Rang dan menjalani kehidupan yang sederhana.
Selama menjalin pacaran selama 7 tahun, tidak pernah terlintas dalam benaknya untuk menjalani pernikahan.
Baginya, pernikahan membutuhkan kemapanan finansial dan tanggung jawab yang besar.
Ia mendapat desakan dari Ho Rang dan calon mertuanya untuk segera menikah. Namun, hal itu justru membuat perasaannya semakin bertambah sesak. Woon Seok adalah lulusan teknik yang bekerja sebagai pengembang aplikasi. Namun, karirnya tidak berjalan mulus dan penghasilannya tidak menentu.
Woon Seok adalah gambaran pemuda masa kini yang menganggap bahwa pernikahan bukan hanya sekadar menjalin hubungan, tetapi juga tentang kesiapan dan tanggung jawab. Banyak anak muda di Korea yang memutuskan untuk tidak menikah karena merasa harus mapan dulu. Hal ini dilakukan agar anak atau istrinya tidak hidup susah ketika menjalani pernikahan.
Mengingat, biaya hidup di Korea sangat mahal dan harga rumah juga semakin melonjak setiap tahunnya.
Pekerjaan sebagai Penulis Masih Dipandang Sebelah Mata
Di sini aku ingin menyoroti stigma masyarakat tentang pekerjaan sebagai penulis. Pekerjaan ini sering diremehkan dan tidak dianggap sebagai profesi yang menjanjikan.
Banyak orang yang masih merasa asing dengan pekerjaan ini dan menanyakan, apakah kamu dibayar dengan pekerjaan itu? Apakah hidupmu bisa sejahtera? Apakah gajimu cukup? Sudah menghasilkan apa saja dari gajimu tersebut?
Mungkin, pertanyaan-pertanyaan semacam inilah yang sering didapatkan oleh orang yang berprofesi sebagai penulis. Padahal, menulis bukan pekerjaan payah seperti yang dianggap oleh kebanyakan orang. Kalau menurutku, penulis adalah pekerjaan yang luhur karena membutuhkan kesabaran yang tinggi. Menulis adalah kegiatan yang mengandung seni karena di dalamnya terdapat proses merangkai kata. Dengan menulis, maka akan ada banyak manfaat yang bisa didapatkan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Â
Mengangkat Isu Perempuan dan Pelecehan
Drama ini secara tidak langsung mengungkapkan fakta bahwa masih banyak wanita yang mengalami pelecehan seksual di tempat kerja. Bahkan di negara maju seperti Korea Selatan pun, pelecehan bukan suatu hal yang mudah untuk dihindari bagi pekerja wanita.
Yoon Ji Ho, Woo Su Ji, dan Park Ho Rang sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari rekan-rekan kerjanya. Yoon Ji Ho yang malang nyaris diperkosa oleh sutradara sekantornya. Woo Su Ji berkali-kali dilecehkan secara verbal dan non verbal saat ada makan siang dengan tim.
Sedangkan Yang Ho Rang sering mendapatkan teguran yang kurang menyenangkan dari atasannya. Ketika Ho Rang melakukan kesalahan, atasannya selalu bertanya apakah ia sedang datang bulan. Hp Rang yang menyadari bahwa pertanyaan tersebut tidak sopan akhirnya berani menjawab dengan lantang, "Kenapa kau selalu menyalahkan rahimku? Kalau aku salah, salahkan aku, bukan rahimku." Kira-kira begitulah jawabannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H