Mohon tunggu...
Dilla Hardina
Dilla Hardina Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang pantas mendapatkan keajaibanmu🌻

Selanjutnya

Tutup

Film

Because This is My First Life: antara Idealisme, Cinta, dan Realitas Hidup

3 Januari 2023   19:37 Diperbarui: 3 Januari 2023   19:42 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pinterest.com

Pekerjaan sebagai Penulis Masih Dipandang Sebelah Mata

Di sini aku ingin menyoroti stigma masyarakat tentang pekerjaan sebagai penulis. Pekerjaan ini sering diremehkan dan tidak dianggap sebagai profesi yang menjanjikan.

Banyak orang yang masih merasa asing dengan pekerjaan ini dan menanyakan, apakah kamu dibayar dengan pekerjaan itu? Apakah hidupmu bisa sejahtera? Apakah gajimu cukup? Sudah menghasilkan apa saja dari gajimu tersebut?

Mungkin, pertanyaan-pertanyaan semacam inilah yang sering didapatkan oleh orang yang berprofesi sebagai penulis. Padahal, menulis bukan pekerjaan payah seperti yang dianggap oleh kebanyakan orang. Kalau menurutku, penulis adalah pekerjaan yang luhur karena membutuhkan kesabaran yang tinggi. Menulis adalah kegiatan yang mengandung seni karena di dalamnya terdapat proses merangkai kata. Dengan menulis, maka akan ada banyak manfaat yang bisa didapatkan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
 
Mengangkat Isu Perempuan dan Pelecehan

Drama ini secara tidak langsung mengungkapkan fakta bahwa masih banyak wanita yang mengalami pelecehan seksual di tempat kerja. Bahkan di negara maju seperti Korea Selatan pun, pelecehan bukan suatu hal yang mudah untuk dihindari bagi pekerja wanita.

Yoon Ji Ho, Woo Su Ji, dan Park Ho Rang sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari rekan-rekan kerjanya. Yoon Ji Ho yang malang nyaris diperkosa oleh sutradara sekantornya. Woo Su Ji berkali-kali dilecehkan secara verbal dan non verbal saat ada makan siang dengan tim.

Sedangkan Yang Ho Rang sering mendapatkan teguran yang kurang menyenangkan dari atasannya. Ketika Ho Rang melakukan kesalahan, atasannya selalu bertanya apakah ia sedang datang bulan. Hp Rang yang menyadari bahwa pertanyaan tersebut tidak sopan akhirnya berani menjawab dengan lantang, "Kenapa kau selalu menyalahkan rahimku? Kalau aku salah, salahkan aku, bukan rahimku." Kira-kira begitulah jawabannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun