Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar  mahasiswa  ditengah  masyarakat  diluar  kampus. Sejak pandemi COVID-19 berlangsung, KKN Universitas Jember http://unej.ac.id/ (UNEJ) mengalami beberapa perubahan kebijakan yaitu program KKN Back To Village (BTV) atau KKN pulang kampung yang telah berlangsung 3 periode. Program KKN BTV 3, selayaknya program pada tahun-tahun sebelumnya diadakan secara mandiri dan dilaksanakan di kampung halaman masing-masing. Program ini dilakukan sebagai bentuk memutus rantai penyebaran COVID-19. KKN BTV 3 salah satunya dilaksanakan di Desa Grogol, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi.
Desa Grogol adalah salah satu dari dua desa yang ada di Kecamatan Giri. Wilayah desa ini terdiri dari area pemukiman warga dan lahan pertanian. Mayoritas orang yang tinggal di desa ini adalah Suku Osing, Suku Jawa dan Suku Madura. Desa Grogol secara geografis terletak di ketinggian ± 300 dpl  dan berjarak  ± 4 km arah barat dari pusat kecamatan dan memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah 860,506 Ha yang terbagi menjadi 8 dusun, yaitu Dusun Rupi, Dusun Kedawung, Dusun Krajan, Dusun Lebak, Dusun  Guwo, Dusun Pelinggihan, Dusun Laos dan Dusun Kopendukuh.Â
Desa Grogol memiliki jumlah penduduk ± 5097 jiwa yang terdiri dari 2484 jiwa penduduk laki-laki dan 2613 jiwa perempuan. Potensi Desa Grogol cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya perlu terus digali dan dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat secara umum, salah satu bentuk pengembangan sumber daya manusia adalah pendidikan.
Pendidikan merupakan proses membimbing manusia terhindar atau keluar dari kebodohan dan pembodohan, oleh karena itu pendidikan penting dalam mengembangkan Desa Grogol. Pada masa Pandemi COVID-19 pemerintah pusat sampai pada tingkat daerah memberikan kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan.Â
Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah meluasnya penularan COVID-19. Kebijakan untuk meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan proses pembelajaran seperti biasa.Â
Hal ini didukung oleh Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19 dalam format PDF ini ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada tanggal 24 Maret 2020. Prinsip yang diterapkan dalam kebijakan masa Pandemi COVID-19 adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.
Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang merasakan dampak dari pandemi COVID-19. Sekolah dan juga pihak sekolah mulai mengubah strategi pembelajaran yang awalnya adalah tatap muka dengan mengubah menjadi pembelajaran non-tatap muka atau ada yang menyebut pembelajaran online dan juga pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk membantu siswa belajar di rumah.Â
Karena itu, guru dituntut untuk menciptakan teknik mengajar yang baik, menyajikan bahan ajar yang menarik, sementara siswa dituntut untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar. Pembejaran online juga sering disebut dengan pembelajaran daring atau dalam jaringan (online). Pemanfaatan sistem pembelajaran daring merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan dan memudahkan siswa mengakses materi pembelajaran. Namun, beberapa siswa merasa kesulitan dalam pembelajaran daring tersebut.Â
Siswa-siswi SD di Desa Grogol dituntut untuk melakukan pembelajaran secara daring. Orang tua siswa SD di Desa Grogol banyak mengeluhkan kurangnya efektivitas pembelajaran daring yang di berikan oleh guru terhadap siswa. Guru hanya memberikan tugas tanpa menjelaskan materi yang diajarkan dan tidak semua orang tua siswa mengerti dengan materi yang diberikan oleh guru untuk mendampingi anaknya belajar dan mengerjakan soal.Â
Guru dan siswa tingkat SD masih kurang siap dalam pemanfaatan teknologi seperti penggunaan Zoom dalam pembelajaran, karena tidak semua siswa memiliki smartphone dan penggunaanyapun masih tergolong susah. Samsul Arifin selaku orang tua siswa mengatakan, bahwa materi pembelajaran yang diajarkan sangatlah sulit dan tidak dapat mengajari anaknya yang mengalami kesusahan dalam belajar. Keadaan ini juga membuat siswa bosan dengan pembelajaran daring yang di berikan oleh guru. Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan kreativitas dari para guru SD dalam memberikan pembelajaran daring kepada siswa, jelasnya.
Model pembelajaran daring yang diberikan oleh guru SD memang masih kurang, hal tersebut dikarenakan guru SD sendiri juga masih belum memanfaatkan teknologi dengan baik dalam pembelajaran yang kreatif untuk siswa SD.Â
Herni selaku guru SDN 1 Grogol mengatakan, tidak semua guru SD memiliki kecakapan dalam menggunakan teknologi. Saya ingin pandemi segera berakhir, agar saya dapat melakukan pembelajaran secara tatap muka. Pandemi ini, membuat saya kesulitan memberikan pembelajaran yang baik kepada siswa saya. Apalagi saya kurang paham dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, jelasnya.
- 1. Â Â Â Pembuatan video pembelajaran
- 2. Â Â Â Pelatihan pengeditan video dan animasi video
- 3. Â Â Â Pembuatan akun platform digital Youtube
- 4. Â Â Â Publikasi video menggunakan platform Youtube
Program kerja ini dilakukan selama kurun waktu 4 minggu yang dilaksanakan tanggal 11 Agustus sampai 9 September 2021. KKN dimulai dari tanggal 11 Agustus 2021 yaitu membuat canvas. Pada tanggal 12 Agustus 2021 kegiatan pertama yaitu mengikuti penerjunan mahasiswa KKN BTV 3 melalui Youtube, kedua yaitu menggali informasi terkait permasalahan di desa sesuai dengan program tematik yang akan diambil, kegiatan terakhir pada tanggal tersebut yaitu menyerahkan surat tugas kepada perangkat desa serta mencari informasi mengenai sasaran.Â
Permasalahan yang ada sesuai dengan tematik yang saya pilih yaitu tidak semua guru dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk sarana pembelajaran, pembelajaran siswa SD hanya berupa tugas dari guru SD, kurangnya pemahaman materi yang didapat dari buku maupun internet, dan kurangnya pemahaman dalam pemanfaatan teknologi seperti penggunaan Zoom dalam pembelajaran. Setelah saya melakukan observasi saya memutuskan untuk memilih sasaran guru SD di Desa Grogol. Pada tanggal 13 dan 14 Agustus 2021 saya mengunjungi rumah sasaran 1 dan 2 untuk menjelaskan dan mendiskusikan program kerja yang akan dijalankan bersama sasaran.
Metode yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yaitu dengan melakukan sosialisasi pelatihan. Pelatihan akan dilaksanakan menggunakan platform online yaitu zoom dan offline di rumah sasaran. Beberapa tema yang akan di bahas dalam pelatihan ini yaitu Pelatihan ke-1 pada tanggal 22 Agustus 2021 dengan tema bahasan Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran untuk Guru SD, materi yang dijelaskan yaitu terkait dengan pembuatan video pembelajaran yang menarik dan materi yang digunakan mudah dipahami oleh sasaran dan dilakukan secara offline dengan mentor saya sendiri.Â
Pelatihan ke-2 pada tanggal 22 Agustus 2021 dengan tema bahasan Pelatihan Editing Video, materi yang dijelaskan adalah cara mengedit video dengan mudah menggunakan salah satu aplikasi di smartphone atau windows. Pelatihan ke 3 pada tanggal 23 Agustus 2021 dengan tema bahasan Pengenalan dan Pemanfaatan Platform Youtube di Masa Pandemi Covid-19, materi yang dijelaskan yaitu materi pengenalan Youtube, contoh cara upload video di Youtube. Pelatihan 1 dan 2 dilakukan secara online menggunakan platform Zoom dengan mentor yang sama bernama Muhammad Yazril.Â
Pelatihan ke-4 pada tanggal 31 Agustus 2021 dengan tema bahasan Pelatihan Pengenalan Aplikasi Editing Canva dengan materi bahasan yaitu editing video animasi menggunakan aplikasi Canva. Pelatihan dilakukan secara offline di rumah sasaran dengan mentor saya sendiri. Pada minggu ke-3 pada tanggal 26-31 dilakukan pelaksanaan pembuatan video dan editing video pembelajaran. Pada minggu ke-4 dilakukan pengupload-tan video pembelajaran ke aplikasi Youtube dan membagikan link ke siswa, dilakukan evaluasi dan penyusunan laporan akhir KKN.
Dari program kerja yang saya paparkan diatas saya berharap guru SD di desa Grogol dapat membuat video sendiri dalam penyampaian materi. Adanya program KKN BTV 3 Â ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mengembangkan pendidikan di desanya. Hasil dari program kerja ini nantinya akan memberikan manfaat kembali kepada masyarakat desa setempat. Karena itu, peneliti membutuhkan dosen pembimbing lapangan (DPL) sebagai pembimbing untuk berkonsultasi selama menjalankan program ini agar terealisasikan dengan baik dan Kepala Desa Grogol untuk menyetujui program kerja di atas. (Anita Faizah/07/R. E. W.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H