Kembali ke curhatannya. Curhatannya tidak mengenai ekonomi dan membagi karena ia cukup bahkan lebih dalam hal ini.
Tapi, mengenai bagaimana menyeimbangkan perhatian dan merawat emosi masing-masing istri.Â
Ada sebuah contoh, bila ia tengah bersama satu istrinya, istrinya yang lain mencoba menarik perhatiannya.
Ada bahasan rumah, anak dan sebagainya.
Kurasan emosi yang memecah fokus jiwa.
Tatkala tengah berada di peraduan bersama salah seorang istrinya, bagaimana rasa sang ayah bila dikabari istrinya yang lain, "A, putri kita si fulanah sedang sakit. Badannya panas. Demam hebat sepertinya."
Fokusnya yang tengah bersama istrinya yang satu pun goncang.
Di sanalah, katanya, perlunya kedewasaan, kekuatan dan kematangan jiwa dan perasaan.
Tidak semua orang bisa. Tidak semua orang bisa bahagia juga dengan keadaan ini.
Belum masalah yang lain, ekonomi, emosi jiwa, lingkungan keluarga dan sebagainya.
Anda berminat?