Ia cemburu. Ia kecewa dan ia menyayangkan.
Cemburu akan kualitas penggarapan film serial asal India itu.
Sementara kualitas sinetron di tivi lokal tentang Kian Santang begitu buruk.
Filem serial tentang Kian Santang penuh dengan garelut. Berkelahi.
Berkelahi antara sesama anak negeri. Tepatnya negeri Sunda.
Saya pahami keluhannya. Kendati saya orang Jawa.
Saya suarakan isi hati dan curahan jiwanya.
Semoga saja ada periset asal anak negeri yang peduli.
Sedemikian rupa membuat jalinan cerita bernuansa sejarah penuh makna hikmah.
"Kenapa tidak ada budayawan Sunda atau orang Sunda biasa yang memprotes?"
"...kepada sutradara, produser, penulis atau televisi lokal yang menyiarkan filem serial Kian Santang?"