Contoh Penerapan Analisis Wacana Kritis
Berita Media
Cara media melaporkan isu-isu tertentu sering kali memengaruhi opini publik. Misalnya, penggunaan kata "demonstrasi" dibandingkan dengan "kerusuhan" dapat membentuk persepsi yang berbeda terhadap peristiwa yang sama. Dalam beberapa kasus, framing berita dapat menciptakan stereotip atau bahkan diskriminasi terhadap kelompok tertentu.
Pidato Politik
Dalam pidato politik, pemimpin sering menggunakan metafora atau simbol tertentu untuk membangun citra diri atau mengkritik lawan politik. Contohnya, seorang kandidat mungkin menggunakan frasa seperti "membangun masa depan cerah" untuk menginspirasi optimisme, sementara menyebut lawan sebagai "ancaman bagi kestabilan bangsa" untuk menciptakan rasa takut.
Iklan Komersial
Bahasa dalam iklan bukan hanya bertujuan untuk menjual produk, tetapi juga untuk membangun identitas merek dan mempromosikan gaya hidup tertentu. Istilah seperti "alami," "inovatif," atau "ramah lingkungan" sering kali digunakan tanpa bukti konkret, mengandalkan asosiasi positif yang melekat pada kata-kata tersebut.
Media Sosial
Di era media sosial, wacana yang dibentuk oleh pengguna platform memiliki pengaruh besar. Misalnya, tren hashtag seperti #BlackLivesMatter atau #MeToo menciptakan ruang untuk membahas ketidakadilan sosial, tetapi juga dapat dimanipulasi oleh pihak tertentu untuk mengubah narasi atau melemahkan gerakan tersebut.
Tahapan dalam Melakukan Analisis Wacana Kritis
Untuk melakukan AWK, beberapa langkah dapat diikuti: