Mohon tunggu...
Dila Hibatun Maolida J
Dila Hibatun Maolida J Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya mempunyai hobi menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

KKN Kelompok 15: Edukasi Pencegahan Sunting dan DBD di Desa Sidaurip

27 Januari 2025   06:52 Diperbarui: 27 Januari 2025   11:29 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kegiatan Wawancara Stunting dan DBD Sumber Foto Pribadi

      Divisi Kesehatan KKN Kelompok 15 Desa Sidaurip, Kawunganten, Cilacap melaksanakan observasi lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan utama di desa tersebut. Dalam observasi ini, tim KKN bekerja sama dengan Bidan Desa, Ibu Emi, yang mengungkapkan dua isu kesehatan utama yang perlu mendapat perhatian serius, yaitu stunting dan Demam Berdarah Dengue (DBD). 

     Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat 7 balita di Desa Sidaurip yang mengalami stunting, yaitu kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata seusianya akibat kekurangan gizi kronis. Menurut Ibu Emi, stunting disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya asupan gizi selama kehamilan, pemberian pola makan yang tidak optimal saat masa pertumbuhan anak, ketahanan pangan yang rendah, lingkungan tempat tinggal yang kurang memadai, serta status ekonomi keluarga. 

Sebagai upaya penanganan, KKN Kelompok 15 merancang program edukasi untuk anggota Posyandu Desa Sidaurip. Program ini mencakup:  

1. Pentingnya Pola Makan Sehat 

     Memberikan informasi tentang kebutuhan gizi ibu hamil dan anak, termasuk konsumsi makanan bergizi seimbang.  

2. Edukasi MPASI Optimal

     Menekankan pentingnya pemberian MPASI yang kaya protein hewani untuk bayi di atas usia 6 bulan.  

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS):           Mendorong kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan keluarga dan masyarakat.  

      Selain stunting, Desa Sidaurip juga menghadapi peningkatan kasus DBD akibat tingginya populasi nyamuk Aedes aegypti selama musim hujan. Nyamuk ini menjadi faktor utama penyebaran virus dengue yang menyebabkan demam tinggi, nyeri tubuh, hingga komplikasi serius.  

      Berdasarkan wawancara dengan Ibu Emi, KKN Kelompok 15 merumuskan langkah-langkah pencegahan DBD, yaitu:  

1. Edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk            (PSN)

      Mengajarkan masyarakat cara menghilangkan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air di wadah atau pot.  

2. Mengenali Ciri Nyamuk Aedes aegypti                 Membantu masyarakat mengenali tanda-tanda keberadaan nyamuk ini agar dapat lebih waspada.  

3. Kolaborasi Masyarakat untuk Kebersihan          Lingkungan

      Mengajak warga untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak berkembang biak. 

       Observasi ini menunjukkan bahwa meskipun Desa Sidaurip memiliki akses pelayanan kesehatan yang cukup baik, masyarakat masih memerlukan edukasi dan pendampingan dalam mencegah masalah kesehatan seperti stunting dan DBD. Divisi Kesehatan KKN Kelompok 15 berkomitmen untuk berkolaborasi dengan tenaga kesehatan setempat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan lingkungan bersih.  

      Melalui program edukasi ini, diharapkan masyarakat Desa Sidaurip menjadi lebih tanggap dalam mencegah stunting dan DBD, sehingga kualitas hidup dan kesehatan mereka semakin meningkat. Langkah kecil ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.

Penulis: Putri Aulia Zahra

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun