Mohon tunggu...
Dila Putri Anggraini
Dila Putri Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

salah satu mahasiswa S1 pendidikan sejarah Universitas Negeri Malang angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Seni

Jaran Kepang Dor dan Bantengan: Kearifan Lokal Kesenian yang Dilestarikan di Desa Talanangung Sampai Sekarang

3 Maret 2023   01:03 Diperbarui: 8 Maret 2023   16:02 2330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam prosesi acara sesepuh atau pawang melakukan suguh atau ritual di tempat acara  dengan menyalakan dupa, kemenyan dan sesajen. Berikutnya sebelum ke pertunjukan punjak kalapan terdapat tarian-tarian yang ditampilkan seperti tari kucing malangan, tari ular, tari kebangan. 

Lalu berikutnya pawang akan memaninggal roh agar masuk ke raga penari kalapan. Saat orang yang sudah kalap akan melakukan tindakan seperti orang kerasukan setan contohnya memakan ayam hidup, memakan beling, memakan api, dll, bahkan sampai menghilang tidak tau memana tiba-tiba ditemukan di punden dan membawa keris. Prosesi terahir yaitu pensucian berupa penyembuhan menghilangkan roh yang masuk kedalam tubuh.

fb-img-1676726330356-6406871e08a8b520f313c9f3.jpg
fb-img-1676726330356-6406871e08a8b520f313c9f3.jpg
Pemerintah Desa Talanangung sangat mendukung akan diadakannya paguyupan dan acara ini dengan memberikan perizinan dan mengikutsertakan suro manunggal pada acara di desa. Akan tetapi ada juga masyarakat yang fanatik tidak suka karena menggap itu hal menakutkan dan berbaur dengan setan. Menurut pak Sunaryo melakukan kesenian ini jika dikaitkan dengan peningkatan ekonomi itu salah, karena sejauhini melakukan kesenian ini tidak mendaptkan ekonomi yang berarti. Meskipun begitu para pemudan dan orang-orang Desa Talanagung tetap melestarikan dan melakukan kesenian ini sesuai dengan tujuan awal mereka mendirikan paguyupan ini.

DAFTAR RUJUKAN:


Dp, E. W. S., Widyawati, I. W., & Hidajat, R. (2022). Kalapan Sebagai Unsur Ekonomi Kreatif Pada Jaranan Bromo-Tengger-Semeru ( Bts ): Tumpang. 8(1), 78–90. https://doi.org/10.30739/istiqro.v8i1.1269.


Anggraini, D. P. " Jaranan Dor dan Bantengan: Kearifan Lokal yang Terus Dilestarikan di Talangagung, Kepanjen Hingga Sekarang". Hasil wawancara pribadi: 18 Februari 2022, Jalan Molek Talanangung Kepanjen.


Khoyyum, A., Faris, A., & Al-Qolam Gondanglegi Malang, I. (2017). Seni Tradisional Bantengan Di Dusun Boro Panggungrejo Gondanglegi Malang: Sebuah Kajian Etnografi. Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj, 1, 49–76. https://doi.org/10.35897/intaj.v1i1.60.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun