Keingginan besar seseorang selalu tertanam dalam pikiran sadar dan alam bawah sadarnya. Kita masih berhutang budi banyak dengan orangtua kita sendiri. Otomatis orang yang kebih dahulu kita bahagiakan adalah keluarga. Kamu sebagai pasangan harus menyadari itu. Jujur kita masih bergantung pada orang tua kita sendiri, baik dalam dekapan maupun financial.
So, waktumu tak ada batasnya,  namun kamu harus punya tujuan dan target yang jelas. Mulai lah melangkah dengan pasti, meskipun jatuh berkali-kali. Kita harus punya jati diri untuk menjadi  manusia yang berkarakter. Apalagi kelak jika statusmu sudah menjadi orang tua. kejar mimpimu, namun jangan lupakan orang-orang disekitar.
3. Face two face
Komunikasi berbagai pilihan. Â Relatednya ketemuan langsung, disitu kita bisa menilai body languagenya secara keseuluruhan. Ketahuan dia jujur atau bohong. Biasanya laki-laki yang terkesan cuek banget di sosmed, bertolak belakang kalau ketemuan langsung. Sudahi drama, sadari hidup ini dengan realistis. Bagi kalian yang ketemuannya sekali seabad, wkwkwk, jangan membahas kisah masa yang telah lewat yang mengecewakan, kecuali itu masa indah.
Mulai berkomitmen jalin hubungan yang disepakati dua belah pihak. Kembali ingatkan dia untuk selalu dekat dengan keluarganya sendiri, agar keharmonisan dan kehangatan sebuah hubungan menular keberbagai pihak. Â Sikap dewasa seseorang akan terlihat ketika kita bisa menilainya dari hal-hal kecil. Perhatian dan tindakan seseorang pasti berbeda dong. Stop berekspektasi tinggi dengan orang lain. Â Sadari saja kalau dia juga manusia biasa.
Jika kalian sudah di tahap jenjang yang serius. Cobalah untuk lebih transparan ke pasangan. Kuncinya jika kamu laki-laki, jangan sungkan terlihat lemah, bukan berarti kalian tak jantan. Kerana perasaan manusia itu manusiawi. Â
4. Bertanggung jawab atas hubungan
Hubungan percintaan memiliki beberapa tahap keseriusan, jika pada usia remaja percintaan hanyalah permainan hati dua orang yang saling kasmaran hanya pada saat itu. Mereka saling adu argumentasi dengan permasalahan tak penting dan tak perlu diumbar. Begitulah orang dewasa yang telah melewati masa kebucinan.
Sekarang jika kalian yang membaca tulisan ini berumur diatas 23 tahun, pola pikir kalian mengenai cinta tak jauh beda dengan saya. Cinta diangap hal yang serius dan komitmen.Â
Setiap kata yang diucapkan harus dipikirkan dua kali sebelum disampaikan ke lawan jenis. Lingkungan yang mendesak untuk menjalin hubungan serius pun sembari menekan pikiran dan kondisi kalian.
Baik  laki --laki maupun perempuan mencari pasangan bukan mengenai fisik, tapi kepribadian dan tanggung jawab, serta kepedulian pasangan. Menjalani hubungan terasa kaku, terkadang terjadi kesalahpahaman, karena tanggung jawab yang dipikul sebagai manusia dewasa.