Saya pun menanyakan rombongan yang bakar halte. Si driver pun juga kaget dengan kawanan yang lain. Setelah melihat rombongan yang datang dan langsung bakar halte. Padahal pendemo yang lain tak ada niat untuk bakar halte, palingan hanya bakar ban di depan air pancur bundaran Hi.Â
"Karena ikut emosian jadi yang lain ikut bakar halte mbak", begitulah kata mas drivernya.
Disatu sisi saya yang buruh juga merasakan kecewa dan tidak adil dengan keputusan terhadap Undang Undang Cipta Kerja itu. Tak semua orang bisa setuju. Pasti ada hitam putih untuk sebuah pilihan.Â
Jika memang, lebih besar keuntungan pihak investasi dari karyawan . Apa daya mereka karyawan atau buruh yang bergantung hidup pada perusahaan mereka bekerja. Kita hanya rakyat biasa yang butuh pertimbangan kesejahteraan di bumi Pertiwi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H