Nama asli Raden Kohar. Ayahnya bernama Raden Soerowijaya atau Samin Sepuh. Mbah Soero juga dikenal dengan nama samaran Samin Soerontika. Wajahnya teduh, beralis mata tebal, tatapanya tegas, dan berkulit sawo matang. Semua orang memanggilnya "Mbah Soero" karena dirinya ahli  ilmu kebathinan. Â
Sebelumnya Mbah Soero seorang pendiri dan pelopor ajaran samin. Kelompok Samin lahir dan berkembang di daerah kawasan Blora, Jawa Tengah. Setiap tahun pengikut ajaran Saminisme semakin meningkat. Sekaligus mereka menolak dengan keras untuk membayar pajak di tanah sendiri.Â
Akhirnya Belanda mulai terusik dan gelisah. Â Tidak hanya diam membisu. Para kawanan Belanda yang bekerjasama dengan pribumi mendatangi rumah Mbah Soero.
"Soero, Soero, keluar kau dari gubukmu itu"
Langsung mbah Soero berjalan melangkah keluar pintu.Â
Tanpa bergegas dan rasa panik, Mbah Soero menjawab panggilan itu dengan sopan
 "ada apa Ndoro mampir ke pemondokan saya?" Tanya nya heran
"Ngak usah banyak alasan, aku ra sudi melihat sampean!" jawabnya marah
Sembari Ndoro berbicara, senapan yang berpeluru disodongkon oleh kawanan Ndoro ke Mbah Soero.
 "Di tanah Blora ini aku tak sudi kau rusak tatanan pemerintah yang telah berlaku!" tegasnya lagi dengan nada suara tinggi
Mbah Soero menjawab bagaikan air yang menyiram kobaran api.Â