Tak lama kemudian buk Mega datang dan memawarkan kipas angin milik anaknya.Â
 Sembari mengambil kipas angin . Terlontar dimulut Bu Mega " maafkan saya Neng,  sekarang saya harus cari uang untuk biaya anak saya yang kuliah, apalagi setelah kehilangan suami. Semua hidup saya berbubah.Â
Terkadang emosi saya pun tak terkendali"
Langsung tanganku menyentuh tubuhnya yang lemah itu "ya, buk ngak apa-apa kami paham apa yang ibuk rasakan
Rasa empati kami  diuji ketika bertemu dengan sosok janda cantik berkulit putih itu. .
Setelah lama kehilangan suami buk Mega tak terniat untuk menikah dengan orang lain. Kurangnya dialog intens dengan seseorang membuat pikiran buk Mega berkecamuk. Padahal masih banyak manusia mengalami masalah yang lebih rumit. Kuncinya adalah ikhlas dalam segala hal apapun. Supaya emosi dan ego bisa dikontrol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H