Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bumi dan Eksistensi Tanpa Batas

20 November 2019   00:36 Diperbarui: 20 November 2019   00:38 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Festival Bumi Wadah Silaturahmi


Pada tangal 10-14 November 2018 saya menghadiri kegiatan Festival Bumi tersebut yang dilaksanakan di Taman Budaya Padang. Berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan seperti pertunjukan teater, pameran, diskusi. Terdapat enam pertunjukan teater dari berbagai komunitas seperti Bumi Teater, Ranah PAC, Teater Imaji, Hitam Putih, Trikora Irianto Performance Arts dan juga Teater Bel dari Bandung. Naskah yang dipentaskan terdapat dua buah naskah Wisran Hadi yaitu naskah Perempuan Salah Langkah dan Mandi Angin sesuai konsep yang sutarada inginkan.


Event festival menjadi titik kumpul seniman, masyarakat mahasiswa, anggota lama dan anggota baru serta para keluarga besar almarhum Wisran Hadi. Berdasarkan wawancara dengan Tiara menantu dari Wisran Hadi yang datang bersama suami dan ibu Mertua Upita Agustina, "saya sangat mengapresiasi acara ini, apalagi jika acara malam ini di ramaikan oleh kaum muda, karena  saya amati lebih ramai oleh para seniman kaum tua. Artinya masih kurang minat generasi muda hari ini untuk ikut aktif partisipasi dalam kegiatan kesenian. Padahal event seperti ini hanya dilakukan sekali setahun untuk menjalin silaturahmi sesama. Berbagai cara untuk publikasi telah dilakukan oleh kepanitiaan acara untuk bisa dinikmati oleh khalayak ramai. Agar event ini tidak seperti hanya kegiatan grop Bumi semata.

Grop Bumi menginspirasi dalam berkarya.

Dalam dunia seni pertunjukan, Bumi Teater memiliki daya tarik sendiri dalam berkarya. Teater yang bertolak dari nilai-nilai tradisi dan mitos lama Minangkabau  yang kemudian dikemas dalam bentuk yang baru.  Berguna untuk menggali potensi tradisi yang hampir dilupakan oleh manusia hari ini. Salah satu seni tradisi yang menginspirasi bagi Wisran Hadi adalah Randai. Randai merupakan kesenian tradisional yang lahir dan berkembang di daerah Minangkabau. Menurut Murstal Esten terdapat unsur esensial dalam randai yaitu adanya cerita yang dimainkan (naskah), adanya dendang (gurindam), adanya gerak tari yang bersumber dari gaya silat Minangkabau dan terakhir adanya dialog dan akting.

Konsep randai tersebut di hadirkan kembali oleh Wisran Hadi dalam bentuk gaya baru dalam pertunjukan teater. Wisran Hadi menolak adanya batasan pemain dengan penonton. Wisran ingin penonton menjadi bagian dari pertunjukan. Sehingga untuk sampai tahap katarsis penonton tidak mesti terdapat ruang pemisah antara pemain dan penonton. Gaya tersebut mengispirasi berbagai sutradara teater hari ini. Termasuk Yusril Katil dalam pertunjukan naskah Perempuan Salah Langkah karya Wisran Hadi yang ditampilkan di gedung Taman Budaya Padang.

Keaktifan anggota dalam berkesenian. Membuat mereka berani untuk melahirkan komunitas-komunitas baru. Seperti halnya komunitas Hitam Putih yang diketuai oleh Yusril Katil seorang dosen tamatan S3 di Surakarta dan sekarang menjadi dosen pasca dan S1 di ISI Padangpanjang. Sudah berkarya dalam kancah nasional maupun internasional. 

Berkat Ilmu yang didapat dalam grop Bumi telah dikembangkannya. Sehingga Yusril sekarang telah menemukan gaya  sendiri dalam menggarap yang disebutnya Teater Akrab. Konsep teater akrab ditampilkan  di panggung festival bumi dengan proses selama tiga bulan. Mengawinkan konvensi realisme dengan tradisi sehingga menghasilkan karya teater modern yang tidak melupakan esensi dari tradisi tersebut.


Taburan dialog dalam naskah Perempuan Salah Langkah tidak mengikat pemain, melainkan dialog berisi tentang kehidupan masalah spontan masyarakat.  

Terdapat dua aktor utama yaitu Sinan dan Ilau. Menceritakan tentang perdebatan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Tokoh istri yang menuntut hak persamaan dengan suami. Tokoh istri sibuk mecari kesibukan eksistensi sebagai perempuan keturunan dari kerajaan halusinasinya. Tokoh suami berupaya untuk menyadarkan istrinya dengan berbagai cara, sampai akhirnya Sinan memutuskan untuk menjadi pria lumpuh. Tapi upaya tersebut tidak membuat Ilau berubah, dengan keangkuhannya sebagai istri. Sampai akhirnya cara terakhir yang ditempuh Sinan adalah dengan berpura-pura mati. Akhirnya Ilau menyesali tindakan yang semena-mena kepada suaminya itu. Itulah ending dari pertunjukan Naskah perempuan salah langkah.


Pertunjukan dua jam ini jauh dari kata monoton. Para penonton terhibur dengan gaya main aktor yang lincah, totalitas dan cair. Kemudian garapan sutradara yang dekat dengan penonton tanpa ada yang ditutupi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun