Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tamu Misterius

20 Maret 2019   05:03 Diperbarui: 20 Maret 2019   05:35 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gue ngak bisa mati Bel, dengan ketakutan Bela menyuruh yang lain untuk diam, Diam dan tenang geng, hussssttt.  Saat di dalam kamar mulai tenang, kaki badan gue langsung mengigil, posisi gue yang masih di pintu kamar sendiri langsung terhenti dan tidak berani untuk melangkah satu kali lagi karena, itu nenek lampir udah nongol kepalanya, sialan kata hati gue. 

Mataku langsung  melihat penampilan nenek dari ujung kepala sampai ujung kaki, dengan kostum serba merah dari kerudung, tas, baju dan celana sampai sandal jepit bermerek swallow berwarna merah pun dipakai sama tuh nenek lampir. Saya mencoba rileks dan tarik napas "heh cari siapa nek?

Dia jawab Asalamualaikum, kemudian gue jawab dengan terbata-bata, wa wa walikum salam nek, cari siapa nek, orang yang nek cari ngak ada disini(secara spontan), dia pun menjawab dengan suara mistrius dan merinding bulu remang gue, "ada duit 10.000?, dengan spontan langsung gue jawab sorry nek, lagi kere nek, dengan ekspresi megang saku langsung gue keluarkan isi kain dalam saku gue, biar dia percaya. 

"Nenek belum makan lagi, nak, saya juga belum makan nek, belum dapat kiriman nek, maaf ya nek", dengan posisi nenek lampir yang nonggol kepalanya, dia nunjuk kamar yang lain dan nanya, ini kos-kosan ya?, iya nek, tapi semua orang udah pulkam nek, itu nenek masih saja maksa minta duit ke gue, Duit 2000 ada??, dengan geleng kepala ngak ada?, ngak ada nek, serius nek, lebih baik nek, nanya nya ke kontrakan sebelah, mungkin mereka ada duit, gue nunjuk keluar dan dengan tangan mengibas untuk pergi, tapi itu nenek masih nanya 2000.

Suara saya pun mulai naik,Tanya sebelah aja nek, sumpah saya ngak ada duit nek, nenek pun dengan mata misterius menatap ke saya dan bilang baiklah, saya pergi. .

Alhamdulilah itu nenek pergi kesebelah. Langsung gue mau kunci pintu tapi gue ngak berani nutup sendirian, soalnya gue berhalusinasi tinggi, kalau itu nenek kembali nonggol dan langsung pukul gue pakai kayu, (kebisaan nonton film psikopat nih), kemudian karena ngak berani gue minta tolong sama kawan yang lain untuk kunci pintu.

Woii tolongin gue dong, sumpah kalian ngak setia kawan kali jadi orang, rasanya gue mati ketemu tuh sama wajah nenek lampir.  Mencoba merayu Sorry, kami ketakutan del, (masih kesal) cepatlah kita kunci pintu. Setelah pintu dikunci dan semua jendela di cek kembali keamananya, siap itu ngumpul di  atas kasur, dan langsung gue diintrogasi sama si Bela, Gea dan Fitri. 

Dengan rasa  penasaran, kayak apa orangnya Del, okay gue jawab tapi gue ambil napas kehidupan dulu ya, mereka mengangguk dan memberikan segelas air minum ke gue, baiklah untuk penampilan  nenek tadi serba warna merah, entah dia rencanakan pakai kayak gituan atau orangnya itu memang  aneh. 

 Karena kecapean gue minum seteguk air lagi, hufffft sumpah dari suara yang fitri dengar suaranya agak menakutkan gitu, "gue tekankan ke kalian ya bahwa ngak suara nya aja yang seram wajahnya aja kayak nenek lampir dia berkulit putih, hidungnya mancung, dan giginya ompong, makanya gue ngak berani melangkah pas dia nonggol",  Bella dengan gumamannya

Siapa yang ngak ketakutan, kita cuma bertiga dikontrakan, dan itu semua orang udah pulang kampung, datang nenek bertamu jam 1 malam, kan ngak logis banget, entah dia manusia atau siluman, Gea dengan rasa ketakutan udah,udah jangan bahas itu lagi, kayaknya Gue numpang dikamar loe aja Del, gue langsung jawab menurut gue emang  kalian harus tidur di kontrakan gue.

Mana tahu dia masih nungguin kita diluar, ihsss aku takut Bel, kita tidur disini aja ya. Kerena masih horor suasananya kita tidur bareng ajalah. Berhubung udah jam 2 kita tidur aja lagi geng, semoga besok aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun