Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tamu Misterius

20 Maret 2019   05:03 Diperbarui: 20 Maret 2019   05:35 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tamu Misterius

Waktu itu jam menunjukan pukul  1 malam, dua teman gue  masih asik ngobrol tentang sikap dosen tadi siang dengan menyuruh kami untuk ujian lisan secara mendadak. Tanpa ada persiapan cuma dikasih waktu 10 menit untuk menguasai mata kuliah. 

Terpaksa kami menjawab ujian apa adanya. Siap ujian kami langsung kesal yang tidak berkesudahan, buktinya sampai tengah malam masih aja pembahasan ujian tadi pagi. Karena  sudah waktu tidur saya mulai mengatuk, dan menguap dan mengatakan "Geng, aku tidur duluan yaaa?

Langsung mereka jawab, "ngak asik lo jadi kawan, ngak usah tidur, besok kita kan ngak kuliah", dengan keadaan menguap dan suara mulai turun aku jawab sumpah ngak tahan lagi mataku, ngomong aja kalian sampai pagi, ngak apa-apa kok". 

Kemudian Bella menjawab "Payah lu, semoga mimpi buruk, dan kawan yang lain tertawa". Ketika mereka lagi asik ngomong dan tertawa terbahak-bahak, kemudian tok, tok, tok, Asalamulaikum, asallamualikum, ada orang??, terdengar suara asing dari luar kontrakan. Teman teman ku langsung diam. Keadaan  kamarku langsung berubah dari pasar menjadi kuburan, hening tanpa suara, soalnya mereka yang asik begunjing tadi ketakutan.

 Tapi suara itu masih terdengar, asalamualaikum, asalamualaikum, karena Bella si anak tomboy aja takut, apalagi dua si Unyil yaitu Fitri dan Gea  yang tontonannya ngak pernah lepas dari film roman Korea, diajak nonton horror aja mereka udah histeris apalagi yang bersifat gaib di dunia nyata. 

Kemudian Fitri dan Bella membangunkan ku, "Adel, Adel bangun, bangun, ada orang diluar, karena aku ngantuk berat, aku ngak mau bangun, kemudian 2 unyil makin mengoncangkan badanku, "Apaan sih kalian, ganggu orang tidur aja, dengan nada berbisik mereka mengatakan Del, ada tamu diluar, coba deh loo, bukak pintunya,  (nada keras) kenapa ngak kalian aja yang bukak , langsung dipotong pembicarannku sama Bella, pelankan suara Loo Adel (dengan suara yang menggigil). 

Kemudian aku mulai merasa aneh dengan suara dari luar, Assalamulaikum, suara yang semakin lama semakin keras, kemudian aku mulai mikir, itu tamu, maksa kali lah jadi orang, seharusnya kalau ngak ada orang jawab, mestinya dia harus pergi,  ini masih aja semangat 45 bertamu kerumah orang. 

Kalau dengar dari suaranya sih , ini suara baru aku dengar, terus suaranya seperti suara wanita tua. Dari pada penasaran saya  berdiri, dan kawan kawan yang lain dorong aku keluar tapi mereka udah pucat kayak mayat  hidup, sebenarnya lebih horror lihat teman di kamar, dari pada dengar itu suara tamu.

Kalau ditanya nyali gue, sumpah 3 kali lipat takut gue dari pada teman-teman yang lain, tapi karena ngak tahan terpaksa aku keluar, berhubung kamar ku posisinya di depan pintu masuk jadi pas gue bukaan pintu kamar, gue langsung terkejut, Allahuakbar, allahuakbar.  

Ketika gue spontan bilang allahuakbar, teman-teman gue dalam kamar pembunuh, maling , genderuwo, aduh gue ngak mau mati sekarang. Langsung gue menoleh kebelakang pokoknya kalian harus stand bye dibelakang gue, kalau gue mati kalian harus bertanggung jawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun