5 Kebiasaan Buruk Anak Kos yang harus di Waspadai
Hai, sahabat Kompasiana semuanya. Yang masih dikasur buruan bangkit Dan tuntaskan visi misi hari ini. Biasanya anak kos itu mahasiswa atau Sahabat Kompasiana lagi kerja, bisa juga yang kabur dari rumah..eitssss ngak boleh ya kabur dari rumah tanpa izin orangtuanya.Â
Kasian mama, papa dan pacarnya mencarimuu..wouuuu, yang punya pacar okelah, yang ngak masih untung ada yang nyariin orangtuanya...wkwkwk.. gue cuma bercanda sama sahabat Kompasiana semuanya biar hidup Kita ngak tegang-tegang amat...oke gue sekarang adalah mahasiswa tingkat akhir yang sudah menjadi anak Kos selama lebih kurang 4 tahun, jadi dari pengalaman gue yang berharga ini.Â
Gue mau bagi info kepada teman -teman yang sudah mendapat gelar anak Kos sama yang mau mendapat gelar anak Kos. Berikut ada Hal yang harus sahabat Kompasiana Waspadai.
1. Makan Mie instan
Dari dulu sampai sekarang Mie instan adalah makanan favorite dikala apapun. Misalnya sahabat Kompasiana bernasib, kiriman sudah menipis diakhir bulan, ngidam anak Kos dikala hujan dan siap  nonton film korea yang aktornya sedang makan Mie, bikin semua orang langsung ngiler, atau emang Mie instan makanan favorit sahabat Kompasiana yang di campur nasi langsung kenyang. Jika sahabat termasuk salah satu yang.
Saya paparkan diatas, Saya kasih lampu merah biar sahabat menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Jangan mudah ngiler sama mie zaman milenial yang punya banyak varian. Apalagi sekarang lagi boomingnya penjual mie Pedas atau padeh dalam bahasa Minangkabau.Â
Membuat semua orang pengen beli dan beli lagi. Dengan harga  murah dikantong, anak kos belum tentu itu makanan yang baik buat kesehatan sahabat Kompasiana.
Efek samping dari makan Mie ini luar biasa sakitnya, apalagi buat sahabat Kompasiana yang wanita, bisa mengidap penyakit tumor dan kanker payudara.Â
Gue punya teman yang hobi makan Mie, biasanya dalam seminggu dia makan mie hampir tiap hari Karena malas masak dan malas beli nasi di  luar. "Jadi gue stok aja mie dalam kamar", katanya si pemalas.  K
ebiasaan buruk ini sudah dijalani beberapa bulan, meskipun kadang-kadang dia lupa makan mie tapi pasti dalam satu minggu pasti ngak lupa makan itu Mie, benar saja dalam satu tahun teman gue punya kejanggalan dengan payudaranya sendiri, tidak seperi biasanya payudaranya mengeras.Â
Karena mulai ketakutan teman gue langsung curhat dengan permasalahan payudaranya. Sehingga kami putuskan untuk periksa dan konsultasi ke rumah sakit. Benar saja jawaban dokternya bikin kami semua ketakutan, kalau teman gue mengidap penyakit tumor payudara.Â
Semenjak itu teman gue harus periksa kerumah sakit untuk konsultasi sekali sebulan dan jika tumornya tidak hilang maka dokter putuskan untuk operasi pengakatan tumor di payudara.Â
Seram kan, jadi siapapun itu baik anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun emak-emak sekalipun untuk mengatur pola makan yang sehat dan diimbangi dengan buah-buahan dan susu untuk menetralisir makanan yang masuk ke tubuh Kita semua.
2. Begadang
"Bergadang jangan bergadang jika tidak ada artinya" dalam syair lagu Haji Rhoma Irama. Emang ngak sia-sia pak Haji sampaikan pesan itu kepada Kita.Â
Jika kalian mahasiswa bisa dimaafkan kalau kalian bergadang gara-gara tugas. Tapi tetap ngak bolehya jika itu berlangsung tiap hari. Kalau yang bergadang Karena online di Media Sosial Lalu ngepoin status orang Serta update status sampai jam 3 pagi ngak usah aja sahabat Kompasiana punya paket internet jika ujung-ujung nya sahabat Kompasiana sakit. Kebiasaan bergadang itu emang tidak baik.Â
Atur lagi waktu tidur sahabat Kompasiana dan matikan Android and lalu niatkan tidak main Android sebelum tidur. Saya sendiri juga merasakan pengaruh Android ini membuat Kita lupa dengan waktu.
Hasil penelitiannya kesehatan membuktikan bahwa bergadang jika dilakukan secara rutin, bisa berpengaruh ke jantung dan stroke, biasanya yang siap begadang akan terliht pucat, layu dan mata panda.Â
Daya tahan menurun serta pola makan tidak teratur. Paling parahnya yang suka begadang biasanya suka marah dan mudah stress berat. Jadi, kasih tahu ke sahabat Kompasiana lainnya, untuk binasakan kebiasaan buruk tersebut.
3. Hoby Shopping
Biasanya awal bulan anak Kos dapat kiriman dari Kampung atau yang kerja dapat gajian. Rasanya pengen shopping dan borong semua baju yang udah sahabat Kompasiana screenshot di android biar bisa sahabat pesan lalu transfer dan tunggu aja pesanan muncul depan pintu Kos.Â
Okay memang beli sesuatu barang baru adalah kesenangam oleh semua orang, tapi jika itu berlebihan maka disebut mubazir. Mubazir teman nya setan ingat Sahabat Kompasiana.Â
Gue cuma bercanda kok, kalau sahabat temannya setan. Jadi semua itu kembali lagi ke andanya pribadi yang mau kaya diakhir bulan dan miskin diakhir bulan, itu tergantung ke target anda tiap harinya.
Jika anda dewasa dalam mengolah uang maka keuntungannya juga kembali ke anda. Sebagai manusia yang jauh dari orang tua, Kita tidak tahu kalau orang tua kita bisa kirim uang tiap bulan maupun minggu.Â
Bisa jadi kita sakit mendadak atau ngak sengaja barang teman rusak atau hilang,  jadi kita ngak panik lagi, kalau Kita punya uang simpanan. Ingat motivasi dari orang hebat, mengatakan  "Orang  yang sukses itu orang yang punya target dan modal buat usaha  di Masa depan"
4. Merokok
Ini yang paling luar biasa dampaknya hari ini dan Masa depan. Buat sahabat Kompasiana pencandu rokok selamat menikmati uang bulananya di habisi sama asap rokok.Â
Kebiasaan merokok ini wajib teman-teman kurangi atau perlu dihentikan. Apalagi yang Ada niat mau merokok ngak usah aja, lebih baik teman beliin nasi sebungkus langsung kenyang perut sahabat Kompasiana. Â
Kemudian rokok ini membuat penyakit kanker alias kantong kering sama kanker benaran. Parah kan, dan merokok ini ngak sahabat yang aktif aja yang kena dampaknya, yang pasif pun juga ikut kena penyakit.Â
Meskipun sekarang sudah ada rokok versi anak milenial yaitu Vape menurut gue sama aja deh ngak baik buat kesehatan dan kantong sahabat Kompasiana, meskipun s ahabat Kompasiana pakai uang  pribadi dan ngak merugikan orang lain, jangan anggap anda merdeka. Sooo, Kita hidup untuk saling mengingatkan demi kesehatan Kita bersama. Mari kita hidup sehat dan hentingkan produksi asap rokok di mulut.
5. Jarang ibadah
Memang ini masalah personality dia sama yang Pencipta tapi ini tidak boleh dibiarakan begitu saja. Jika faktornya malas dan tidak ada  yang mengingatkan, akan lebih baik kita perbaiki lagi selagi masih ada waktu.Â
Hidup ini singkat lo, Saya aja ngak habis pikir kalau tahun ini wisuda, inshallah. Itulah "waktu  laksana pedang kalau kau tidak menggunakan untuk memotong maka sahabat Kompasiana yang akan dipotongnya" ucap Nawal El Saadawi seoarang pengarang dari negri Arab.Â
Memang waktu ini berputar secepat kilat. Oleh sebab itu kita harus hilangkan rasa malas dan jangan bergadang biar subuhnya ngak kesiangan dan sholat yang lain lewat begitu saja.Â
Sumpahnya waktu dia tidak akan kembali ke Masa Lalu. Mari kita saling mengingatkan untuk  tidak harus sholat sebelum dapat perintah dari orangtuanya dikampung atau sebelum diingatin pacarnya. Mari kita tunaikan ibadah bersama di mesjid, sekaligus silaturahmi dengan masyarakat sekitar.
Itulah 5 kebiasaan buruk dan berbahaya bagi sahabat Kompasiana yang jauh dari orang tua. Kita disuruh hidup mandiri bukan cari penyakit di Kota asing. Selagi bisa dicegah Mari kita atasi. Selamat membaca dan jangan lupa like.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H