Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman pulau, suku, ras, hingga kebudayaan. Karena keberagaman itulah Indonesia mampu menjadi daya tarik bagi negara-negara dari berbagai belahan dunia. Bahkan orang luar pun mempelajarinya karena budaya kita memang dikenal unik serta menarik perhatian wisatawan asing untuk melihat keberagaman budaya Indonesia.Â
Akan tetapi, kebudayaan Indonesia saat ini kian terkikis oleh perkembangan zaman. Semakin berkembangnya teknologi, telah membuat budaya banyak dilupakan dan ditinggalkan oleh masyarakat terutama oleh generasi milenial.
Memasuki zaman yang kian berkembang seperti saat ini, banyak perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang, baik dibidang teknologi, pendidikan, kebudayaan maupun bidang lainnya.Â
Perubahan yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari dua sudut pandang, baik dari segi positif ataupun negatif. Salah satu perubahan yang terjadi serta dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat yaitu berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). IPTEK berkembang secara cepat dan luas hingga ke seluruh lapisan masyarakat.Â
Dengan adanya kemajuan IPTEK kita dapat melihat informasi kapanpun dan dimanapun kita berada, serta mempermudah kita untuk berinteraksi satu sama lain.Salah satu produk dari kemajuan IPTEK adalah gadget. Gadget merupakan produk dari perkembangan teknologi yang paling dirasakan oleh hampir segala umur. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang mempunyai gadget mulai dari anak kecil, remaja sampai orang dewasa.Â
Dengan demikian, perusahaan-perusahaan alat elektronik gencar dan berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi terbaru, guna menarik minat konsumen supaya membeli produknya. Seperti contoh perusahaan gadget yang menawarkan produk terbarunya dengan teknologi yang lebih canggih.
Kecanggihan gadget saat ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menemukan segala informasi secara cepat serta mempermudah berkomunikasi antar teman, keluarga, maupun kerabat yang jauh. Bahkan saat ini gadget juga banyak digunakan oleh masyarakat untuk berselancar di dunia maya, terlebih generasi milenial yang sekarang sedang gencar-gencarnya menggunakan media sosial.
Meskipun demikian, kecanggihan gadget juga tidak lepas dari dampak negatif. Dengan penggunaan gadget yang kian masif, dapat mengakibatkan terkikisnya budaya. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Namun dengan adanya teknologi, dapat mengubah kebudayaan dan kebiasaan tersebut.Â
Manusia sekarang cenderung lebih individualis dengan mengejar pola gaya hidup yang eksis di media sosial. Beberapa kebudayaan serta kebiasaan yang selama ini dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, kini semakin berkurang penerapannya Hal tersebut diakibatkan karena masyarakat saat ini terlalu fokus pada gadget yang mereka gunakan, hingga tidak memperhatikan keadaan sekitarnya.
Lunturnya nilai-nilai budaya pada generasi sekarang, karena mereka enggan untuk melestarikan budaya tradisional, seperti budaya Unggah-ungguh, tari-tarian tradisional, permainan tradisional, dan lain sebagainya.Â
Kemungkinan apabila dihitung dari jutaan remaja yang ada di Indonesia, hanya sedikit yang masih melestarikan tari tradisional dan permainan tradisional. Permainan tradisional seperti Bola bekel, congklak, enggrang, lompat tali, dan lainnya sudah jarang dimainkan anak generasi sekarang. Mereka lebih memilih memainkan Permainan Digital yang ada di gedget mereka ketimbang harus memainkan Permainan tradisional.
Sebagai generasi penerus, remaja saat ini seharusnya bisa melestarikan budaya tradisional agar tidak dijajah dan dicuri oleh negara lain. Sudah banyak kasus tentang budaya kita yang di curi atau bahkan di klaim negara lain, akibat dari ketidakpedulian generasi sekarang terhadap budaya.Â
Masyarakat saat ini sepertinya sudah tidak peduli dengan budaya kita, yang semakin terkikis perkembangan zaman. Padahal budaya tradisional ini adalah identitas dari negara kita. Budaya kita semakin tergeser oleh budaya asing yang dengan mudah masuk ke kehidupan sehari-hari.Â
Seperti bahasa yang digunakan, cara berpakaian, bahkan sifat individualisme yang seharusnya berbanding terbalik dengan budaya kita, malah justru saat ini sudah kian tertanam pada generasi sekarang.Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk kelestarian budaya dan menerapkan nilai budaya pada anak generasi saat ini.
Agar mereka tidak terus-terusan menghabiskan waktu dengan gadgetnya. Padahal permainan tradisional ini lebih seru dibandingkan dengan gadget. Karena permainan tradisional dapat mengasah otak agar dapat berfikir kreatif serta dapat menyehatkan badan karena permainannya menggunakan gerak tubuh sehingga mengeluarkan keringat.Â
Berbeda dengan permainan digital yang ada dalam gadget, permainan gadget cenderung terlalu menguasai pola pikir, yang mengakibatkan rasa malas untuk belajar, lebih mementingkan diri sendiri, dan menjadikan mereka tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya.Kita semestinya harus menyadari bahwa budaya adalah identitas bangsa.Â
Maka dari itu kita sebagai generasi penerus, harus senantiasa menjaga serta melestarikan kebudayaan kita sendiri. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, kita juga dapat ikut serta melestarikan budaya tradisional melalui teknologi.Â
Dengan memperkenalkan budaya kita kepada dunia, bahwa budaya kita beragam dan sangat berharga. Serta masih ada berbagai cara untuk kita dapat melestarikan kebudayaan Indonesia, agar budaya kita dapat  bertahan sampai dengan generasi-generasi yang akan datang.
Poin penting dari mempertahankan kebudayaan adalah rasa kecintaan terhadap Budaya Indonesia itu sendiri. Kita harus menanamkan rasa memiliki serta kecintaan terhadap bangsa Indonesia dan seluruh komponen bangsa, baik itu suku, ras, bahasa ataupun budaya.Â
Dan sebagai generasi milenial, kita harus lebih pandai dalam memanfaatkan teknologi, karena teknologi akan selalu memberikan efek yang positif dan juga negatif. Kita harus bijak menggunakan gadget, agar tidak menghilangkan nilai norma dan budaya yang sudah ditanamkan oleh leluhur bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H