Tentunya upaya itu juga mempunyai beberapa catatan sehingga aktivitas tersebut jangan sampai menjadi penghambat proses belajar dan mengajar di sekolah.
Kedua, lembaga pendidikan harus mengembalikan orientasi pendidikan dan tata kelola pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini benar-benar perlu di perbaiki karena jangan sampai mindset para orangtua dan peserta didik dengan mengikuti proses pendidikan di sekolah itu hanya untuk mendapatkan ijazah sebagai syarat formalitas melamar pekerjaan.
Sekolah perlu membuat beberapa inovasi terkait program pembelajaran kepada peserta didiknya yang memberikan penguatan karakternya dalam meningkatkan peran sosialnya sebagai "kawah candradimuka" atau tempat peningkatan kualitas mereka untuk diimplementasikan dalam meningkatkan derajat bangsa dan memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat.
Dengan memperkuat mental karakter yang berorientasikan terhadap  penyelesaian isu sosial masyarakat, peserta didik akan dilatih untuk berinovasi dan menentukan langkah-langkah solutifnya secara mandiri.
Ketiga, optimalkan peran organisasi siswa atau organisasi kemahasiswaan.
Mungkin banyak yang menyebutkan bahwa program "merdeka belajar" dari kemenristekdikti itu adalah program belajar secara merdeka, namun disini saya adalah salahsatu orang yang menolak pernyataan itu !
Saya berpendapat bahwa justru belajar dan berproses di organisasi itu adalah salahsatu program merdeka belajar yang sesungguhnya.
Dengan berproses didalam organisasi, para siswa atau mahasiswa akan banyak dibenturkan dengan berbagai macam permasalahan yang harus diselesaikan secara praktik di lapangan.
Mulai dari menguji relevansi hasil pembelajaran di masyarakat, mengorganisir sumber daya, investigasi dan observasi dilapangan serta banyak hal lain yang dapat dilakukan dalam organisasi. Membentuk "sekolah alternatif" yang lebih inklusif dan terjangkau oleh semua pun bisa dibentuk oleh organisasi.
Semua itu tentu dilakukan secara mandiri dengan meningkatkan peran kolektif antar individu, tanggungjawab moril dan kepekaan sosial terhadap permasalahan yang ada di masyarakat.
Namun perlu menjadi catatan bahwa untuk mengikuti suatu organisasi itu harus melihat dan mempertimbangkan beberapa faktor seperti ideologi dan kultur organisasi. Jangan sampai nanti malah terjebak kedalam organisasi yang tidak membuatmu tumbuh dan berkembang.
Meskipun akhir-akhir ini minat berorganisasi mengalami degradasi karena kebijakan instansi dan gula-gula dari program merdeka belajar atau kampus merdeka, namun saya percaya bahwa semangat teman-teman yang berproses di organisasi itu masih banyak dan akan terus berlipat ganda.