Hatiku semrawut dan akalpun terus melupa
Melupa Engkau bagai hilang pelita
Engkaulah Sang cahaya penerang jiwa
Tiap pagiku selalu bukakan mata
Pandangi lautan yang tak henti menyajikan cinta
Cinta yang terselungkur dikesunyian jiwa
Bergema didasar hati
Mendengar lantunan sholawat “shollu alannabi”
Menyebut namamu menghasratkan jiwa yang sepi
Menjadi berapi-api
Ketika hatiku kotor dan tak bening lagi
Dengan mendengar lantunan Namamu, hatiku gemetar kembali
Jiwa yang hambar seakan-akan hilang nan pergi
Inikah kebenaran cinta Nabi
Andai dulu ku tak salah menaungkan hati
Mungkin takkan sekacau ini
Andai dulu ku selalu bersholawat dalam hati
Mungkin takkan segelisah ini
Engkau lah suri tauladan sejati
Jember, 04 november 2020
08.00
Dipesisir pagi yang hangat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H