Mohon tunggu...
Dicky Rivaldi
Dicky Rivaldi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Anggota Resmi Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Diki Rifaldi, IDFAM5045U, Tangerang, Banten. Penulis Event Ter-Aktif 2018 FAM Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jarum Dingin di Kompleks Dieng

29 Maret 2017   16:39 Diperbarui: 25 April 2017   02:00 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Napas di tengah hutan cemara masih terasa begitu bertuba

Jalan setapak nan curam masih terbayang mencekam

Deras hujan seakan masih tajam menusuk pori-pori kehidupan

Badai angin masih terasa begitu sesak di relung jiwa

Perjalanan ini belum selesai kukira begitu adanya

Matahari masih enggan menampakkan diri rupanya

Kabut-kabut terus menggauli tubuh-tubuh tanpa cinta untuknya

Dipagut dingin, dihantam badai angin yang terus meraja

Kristal langit tiada henti beri basah mimpi-mimpi

Menggigil tubuh menemui sunyi di kompleks candi

Pepohonan termangu menahan dingin disepanjang hari

Kata-kata bersembunyi menyimpan makna ironi di dalam hati

Aku terpaku tertusuk jarum dingin di kompleks Dieng

Jiwa terasa beku, menulis pun ragu

Kata-kata menjadi layu berlalu

Gemuruh batin tertahan, meletup menjadikannya geram mendalam

Bangunlah kata-kata dari kesakitan sementara

Berikan makna kepada pusi-pusi yang penuh gelora

Jangan biarkan jarum dingin di kompleks Dieng menjadi mati waktumu

Aku menunggu meski dingin malam begitu kuat mencekikku

Bangkitlah kata-kata dari dingin mimpi yang membeku jiwa

Berikan lantang suara dengan kejujuran disenyapnya bait-bait tanpa makna

Jangan biarkan jarum dingin di kompleks Dieng jadi kekalahan utuhmu

Aku beri sikap kepadamu kata-kata menjadi puisi keimananku.

Dieng, 16 Desember 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun