Mohon tunggu...
Dikdik Hawari
Dikdik Hawari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Departemen Media Lembaga Dakwah Kampus/UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab yang handal dalam Public Speaking, bahasa, dan keorganisasian. Saya Mahasiswa yang cepat belajar dan menerapkan akan setiap hal yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Persaingan Usaha dan Ekonomi Digital

6 November 2022   15:27 Diperbarui: 6 November 2022   15:31 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia main takeaways | Sumber : Google-commissioned Kantar SEA e-Conomy Research 2021 (2021)

Gelombang digitalisasi yang terjadi belakangan ini yang kemudian dipercepat dengan datangnya pandemi membuat kita menyikapi nya dengan cepat dan tepat. Mimpi Indonesia menjadi negara adidaya dengan potensi ekonomi digitalisasi diberbagai sektor kehidupan membawa harapan baru dalam beberapa tahun kedepan. Indonesia yang digadang-gadang menjadi negara raksasa digital bukanlah isapan jempol belaka yang tidak berdasar. 

Keynote Speech Presiden Republik Indonesia pada OJK Virtual Innovation Day 2021, di Istana Negara, pada 11 Oktober 2021. Presiden menyampaikan, "Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi raksasa digital setelah Cina dan India dan bisa membawa kita menjadi ekonomi terbesar dunia ketujuh di 2030." ujarnya. (11/10/2021) [1]

Telah kita ketahui dengan merebaknya teknologi finansial atau teknologi keuangan atau fintek belakangan ini, merupakan bukti adanya perubahan signifikan yang menghantarkan Indonesia menuju era digitalisasi. Dengan adanya program literasi digital yang dimulai dari sektor pinggiran bukan hanya agar masyarakat bisa memanfaatkan jasa dari industri keuangan tetapi juga untuk memfasilitasi kewirausahaan masyarakat dengan resiko yang rendah.

Menyikapi pernyataan presiden, berdasarkan hasil riset  Google dan Temasek pada tahun 2016 serta Bain & Company yang dimana penelitian ini memanfaatkan penelitian utama, wawasan Temasek, analisis Bain, Google Trends, wawancara ahli dan sumber industri untuk menjelaskan ekonomi internet di Asia Tenggara. 

Ditemukan nya beberapa fakta baru, bahwasanya pengaruh digitalisasi menjadikan pengiriman makanan dan e-commerce Indonesia menjadi kuat, dan pertumbuhan di semua sektor. e-Commerce tetap menjadi pendorong pertumbuhan utama sebesar 52% YoY ($35 miliar hingga $53 miliar), sementara transportasi & makanan dan media online masing-masing tumbuh sebesar 36% dan 48% YoY. [2]

Pertumbuhan sektor usaha berbasis digitalisasi dalam beberapa jangka waktu belakangan ini menunjukkan trend positif dengan setiap sektor mengalami pertumbuhan dua digit pada tahun 2021, dan adapun sektor e-commerce dengan pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) yang paling tinggi. Maka hal ini menjadi suatu landasan bagi kita, bahwasanya negeri ini pada dasarnya sangat mampu dan bisa mewujudkan untuk menjadi negara dengan potensi usaha berbasis digitalisasi dengan ekonomi terbesar ketujuh di tahun 2030 mendatang.

Indonesia All sectors experienced double-digit growth in 2021, with e-commerce leading the pack | Sumber : Bain analysis (2021)
Indonesia All sectors experienced double-digit growth in 2021, with e-commerce leading the pack | Sumber : Bain analysis (2021)

Berkembang Pesatnya Era Digitalisasi Indonesia 

Jika meninjau pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara webinar Creativepreneur 4.0 dengan tema "Business Journey: Navigating in the Sea of Challenges" yang diadakan Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Utara Malaysia, dari Jakarta, 11 September 2021. Sejumlah faktor yang menjadikan Indonesia berpotensi terus berkembang dengan usaha berbasis digitalisasinya dapat dilihat berdasarkan total penduduk Indonesia yang terbesar ke-4 di dunia, jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta atau 70,7%, ditopang oleh Generasi Z sebanyak 75,49 juta orang, atau 27,94% dan Generasi Y/Milenial yang mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87%.

Dari sisi digital user, jumlah pengguna ponsel Indonesia saat ini mencapai 345,3 juta (125,6% dari total populasi) dengan penetrasi internet sebesar 73,7% dan trafik internet yang mengalami peningkatan 15-20% di sepanjang tahun 2020. Bahkan saat ini, telah muncul gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, IoT, blockchain, artificial intilligence dan cloud computing. Sektor Edutech dan Healthtech kini menjadi pendatang baru yang menjanjikan dalam lanskap ekonomi digital. Pada tahun 2020, pengguna aktif aplikasi Edutech Indonesia tumbuh signifikan mencapai 200%.

"Tren peningkatan jumlah penguna juga terjadi pada sektor Healthtech (telemedicine). Bahkan dalam 5 tahun kedepan diprediksi pengguna Telemedicine Asia Pasifik akan meningkat sebesar 109%," lanjut Menko Airlangga.[3]

Tantangan Persaingan Usaha Berbasis Digitalisasi

Adanya peralihan dalam pengaplikasian teknis wirausaha yang bertransformasi menjadi berbasis digitalisasi memang bukanlah perkara yang mudah seperti halnya membalikkan telapak tangan, segi kepraktisan dan kemudahan bukanlah salah satu faktor kuat untuk jadi bahan pertimbangan. Karena beberapa tantangan yang harus dihadapi para pelaku usaha maupun pemerintah dalam perkembangan platform digital diantaranya adalah; ketersediaan infrastruktur penunjang akses internet yang masih belum merata terutama di daerah-daerah 3T, pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM), dan mengenai cyber security.

  • Cyber security, adalah salah satu tantangan utama yang selalu menjadi perhatian lebih di berbagai belahan dunia dalam hal perekonomian digital. Adapun bentuk serangan cyber ini yaitu ransomware yang dimana dapat menyerang website yang bergerak di perekonomian digital. Aksi peretasan yang paling fenomenal di sektor finansial pernah menimpa bank sentral Bangladesh. Bahkan kejadian ini, menjadi perampokan bank terbesar di era modern. Adapun Indonesia berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diperkuat oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, seperti tertulis dalam siaran pers dari Eset Indonesia mendapat 1,225 miliar serangan siber setiap harinya.

 

  • Ketatnya persaingan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis digital, dengan menjamurnya e-commerce seolah menjadi pintu masuk produk-produk dari negara lain ke Indonesia dengan mudah. Yang dimana akan berdampak terhadap produk lokal yang jika tidak mampu untuk berkembang maka akan tergerus oleh produk dari negara lain yang cenderung dijual dengan harga terjangkau.

 

  • Pemerataan ketersediaan akses internet, menurut data BPS dari hasil pendataan Survei Susenas 2021, 62,10 persen populasi Indonesia telah mengakses internet di tahun 2021.

Peta Sebaran Skor EV-DCI 2022 di 34 Provinsi di Indonesia | Sumber: East Ventures -Digital Competitiveness Index 2022 (7 Maret 2022) 
Peta Sebaran Skor EV-DCI 2022 di 34 Provinsi di Indonesia | Sumber: East Ventures -Digital Competitiveness Index 2022 (7 Maret 2022) 

Terlepas dari tantangan yang akan dihapi selama beberapa tahun kedepan, setidaknya negeri ini dapat berbangga dengan kemajuan daya saing digitalnya. Merilis dari hasil laporan riset Est Ventures-Digital Competitiveness Index 2022 yang dimana laporan riset EV-DCI juga dilengkapi dengan hasil survei terhadap 71 pelaku usaha digital, analisa delapan sektor, serta perspektif dari 18 tokoh. 

Perlu diketahui perspektif ini mencakup para pengambil kebijakan di pemerintah, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Kesehatan, dan lainnya. Selain itu perspektif juga mencakup para founder startup seperti CEO GoTo, CEO Xendit, Presiden Traveloka, dan lain sebagainya.

Penurunan kesenjangan daya saing digital ini juga terlihat dari nilai spread yang semakin kecil. Nilai spread atau selisih antara skor provinsi tertinggi (DKI Jakarta 73,2) dan terendah (Papua 24,9) untuk EV-DCI 2022 yaitu 48,3, sementara pada 2021 dan 2020 masing-masing 55,6 dan 61,9. "Semakin kecil nilai spread ini menunjukkan peningkatan daya saing digital dari provinsi-provinsi di urutan menengah dan bawah," kata Mulya. [5]

Akhir Kata

Setelah meneliti lebih jauh, bahwasanya tranformasi persaingan usaha berbasis digital merupakan sektor yang tidak bisa kita hindarkan keberadaannya. Sebagaimana awal mula kedatangan masa pandemi yang membuat kita menyikapi nya dengan cepat dan tepat dengan beralih kedalam sektor digitalisasi yang dimana langkah ini membawa perubahan akan dampak perekonomian digital Indonesia.

Menuju Era Keemasan Digital Indonesia Pemetaan Daya Saing Digital 34 Provinsi dan 25 Kota di Indonesia | Sumber: East Ventures - Digital Competitiveness Index 2022
Menuju Era Keemasan Digital Indonesia Pemetaan Daya Saing Digital 34 Provinsi dan 25 Kota di Indonesia | Sumber: East Ventures - Digital Competitiveness Index 2022 "Menuju Era Keemasan Digital Indonesia" Hal. 186 (2022)

Namun tantangan tidak berhenti sampai disitu saja, pada kenyataannya baik pihak swasta ataupun lembaga pemerintahan dihadapkan dengan fakta dilapangan bahwasanya ketersediaan infrastruktur penunjang akses internet yang masih belum merata terutama di daerah-daerah 3T, pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM), dan mengenai cyber security, ditambah dengan menjamurnya e-commerce seolah menjadi pintu masuk produk-produk dari negara lain ke Indonesia dengan mudah, yang berdampak terhadap produk lokal untuk bersaing dengan produk luar yang cenderung dijual dengan harga terjangkau.

Namun setidaknya kita bisa berbangga, sebagaimana riset yang dipaparkan East Ventures -Digital Competitiveness Index 2022 bersama Katadata Insight Center dan PwC Indonesia Penurunan bahwa kesenjangan daya saing digital nampak terlihat hasilnya dari nilai spread yang semakin kecil. Nilai spread atau selisih antara skor provinsi tertinggi (DKI Jakarta 73,2) dan terendah (Papua 24,9) untuk EV-DCI 2022 yaitu 48,3, sementara pada 2021 dan 2020 masing-masing 55,6 dan 61,9.

Daftar Pustaka

Sekretariat Presiden. 2021, 11 Oktober. Keynote Speech Presiden Republik Indonesia pada OJK Virtual Innovation Day 2021, 11 Oktober 2021 [Video]. YouTube.

https://www.youtube.com/watch?v=UIrHhmcsloQ&t=1661s

East Ventures. (2022, Maret 7). East Ventures, Berkolaborasi dengan Katadata dan PwC Indonesia, Merilis Laporan East Ventures -- Digital Competitiveness Index 2022 . Retrieved from East Ventures: https://east.vc/id/east-ventures-id/east-ventures-digital-competitiveness-index-2022-id/

srii003. (2021, September 12). Maksimalkan Potensi Ekonomi dengan Teknologi Digital. Retrieved from    Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia:       https://www.kominfo.go.id/content/detail/36914/maksimalkan-potensi-ekonomi-dengan-teknologi-              digital/0/berita

East Ventures. (2022, Maret 7). East Ventures, Berkolaborasi dengan Katadata dan PwC Indonesia, Merilis Laporan East Ventures -- Digital Competitiveness Index 2022 . Retrieved from East Ventures: https://east.vc/id/east-ventures-id/east-ventures-digital-competitiveness-index-2022-id/ 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun