Sehoror apa dan seberapa menderitanya  si Chris ini karena kesendiriannya. Yang pertama dari Journalnya,  kita bisa melihat titik titik dimana Chris sudah  mulai sekarat dan akhirnya menghadapi kematian. Sebenarnya juga, sesaat Chris  mencapai masa kritisnya,  dia sempat menulis surat  SOS yang menyatakan bahwa: Aku butuh bantuan. Aku terluka, sekarat,  dan terlalu lemah untuk mendaki lagi. Aku benar-benar sendirian, ini bukan bercandaan.  Dalam nama Tuhan, mohon bantu untuk menolong  aku. Aku sedang keluar mencari buah berry  di dekat sini, dan akan kembali sore ini. Terima kasih.
Chris tanpa mengetahui waktu, tanggal, bulan,  tahun, dan tanpa peta. Hidup disitu sendirian  tanpa bantuan siapapun. Dia hanya bisa mengira-ngira  bahwa ini adalah bulan agustus. Chris terjebak  disitu karena semula saat dia sampai itu pas  musim dingin dimana sungainya masih menjadi salju sebagian, dan saat musim dingin berlalu.  Sungainya berubah menjadi suatu sungai yang  sangat lebar dipadu dengan arus yang kencang.  Yang nyeseknya, karena dia tidak memiliki peta dan petunjuk arah sama sekali. Katanya, hanya  sekitar 1 km dari bantaran sungai tempat Chris  menyebrang itu ada kabel atau zipline yang  bisa digunakan untuk menyebrang dengan aman. Saat ini Chris menjadi seperti icon bagi para  pendaki dan para pencinta alam. Busnya pun sering  dikunjungi oleh para pendaki sebagai perjalanan  ziarah dan penghormatan bagi Chris McCandless. Â
Busnya itu pun keadaannya masih sangat raw.  Banyak orang yang kesitu dan menulis sepatah kata  penghormatan bagi Chris. Bahkan sungainya tersebut  memakan beberapa korban seperti salah satunya  yaitu Claire Ackermann saat mau mengunjungi the magic bus itu. Tapi lalu Dikarenakan seringnya  terjadi keadaan emergency yang disebabkan para  pendaki dari berbagai negara berlomba-lomba ingin berkunjung kesini, bus ini pun dipindahkan oleh  tim militer dan national guard pada bulan juni 2020 dengan menggunakan helikopter dan diamankan  di museum of North University of Alaska Fairbanks.
Inti paling dasar dari gairah hidup  seorang pria adalah hasratnya untuk  berpetualang. Kebahagiaan hidup berasal  dari perjumpaan kita dengan pengalaman baru, maka dari itu tidak ada kegembiraan yang  lebih besar daripada mengalami cakrawala  yang terus berubah, dimana setiap hari kita  bisa mengalami matahari yang baru dan berbeda.  Kita mungkin beranggapan kalau kita sudah mengenal diri kita selama ini, beranggapan suda cukup dewasa untuk memahami  diri kita di umur-umur kita yang masih remaja  menjelang ke dewasa ini. Kita sukanya apa,  kita tidak sukanya apa, kita mau  melakukan apa ke depannya. Tetapi nyatanya dibalik itu masih banyak sekali  hal yang bisa dieksplor dalam diri kita  dan hal-hal seperti itu tidak bisa ditemukan  kalau kita hanya hidup dengan mengikuti apa yang kebanyakan orang jalani, apa  yang orang bilang kita harus lakukan.Â
Seperti Chris McCandless ini, seharusnya  kalau mengikuti kehidupan yang ideal ya dia setelah selesai sekolah, lanjut untuk  cari kerja yang bagus, membangun karir,  membentuk keluarga, memiliki anak-anak yang  berpendidikan bagus juga, hidup tua dengan uang pensiun yang sudah ditabung dan  memiliki anak-anak yang menyayangi dia. Tetapi ternyata di dalam privilige dan  bekal-bekal potensi baik yang dia punya,  dia tetap belum merasa puas dan merasa fulfill  dalam dirinya jika hidup dengan mengikuti apa  yang kata orang seharusnya dia jalani. Ditambah  dengan trauma masa kecil akan keburukan orang  tuanya. Dia jadi memandang orang-orang yang dalam  tanda kutip "ideal" seperti orang tuanya itu adalah orang-orang yang hipokrit. Orang-orang yang hidup  berdasarkan opini orang lain dan orang-orang yang  tidak bisa jujur kepada dirinya sendiri. Dan hal  itu semakin di"IYA"kan oleh buku-buku yang ia baca. Sehingga para pemikir bebas yang menulis  buku itu pun semakin dijadikan panutan dan pedoman bagi Chris, semua perkataan orangtuanya  tidaklah lagi mau didengarkan oleh dirinya.
Jadi pertanyaannya adalah, apakah benar  hidup yang benar adalah seperti Chris  yang harus traveling kemanapun angin  membawa kita tanpa teman dan siapapun.  Atau hidup dengan orang-orang yang kita sayangi  seperti yang Ron isyaratkan kepada Chris, Dalam final chapter nya: Getting of Wisdom.  Chris bertemu Ron seorang veteran tua yang  hidup sendiri karena anak dan istrinya  sudah meninggal ditabrak seorang pemabuk.  Â
Ron secara tersirat terus mengutarakan bahwa  keluarga dan orang-orang yang kita cintai itu yg  penting sebenernya. Dan dia melihat  Chris melakukan ini hanya karena dia  kesal dan luka batin kepada orangtuanya.  Makanya dia katakan ini kepada Chris. Saat kamu memaafkan, kamu mencintai. Chris sebagai anak muda dengan kebatuannya  disertakan luka batinnya yang belum sembuh. Dia tetap tidak percaya  dengan kata-kata yang Ron katakan. Namun disaat dia menyendiri, dan  menemukan satu paragraf dari buku Leo Tolstoy yang berjudul Family  happiness. Disaat itulah Chris  tertepuk kepalanya dan memutuskan  untuk hidup kembali ke peradaban.
 "Kehidupan terpencil yang tenang di pedesaan,  dengan kemungkinan berguna untuk orang-orang  yang memang membutuhkan pertolongan, dan yang  tidak terbiasa untuk mendapat pertolongan;  kemudian berharap agar apapun pekerjaan yang  dilakukan dapat membantu; kemudian istirahat, alam, buku, musik, cinta untuk sesama  --- itulah ide saya tentang kebahagiaan.  Dan kemudian, di atas semua  itu, engkau untuk pasangan,  dan anak-anak, mungkin - apa lagi hal  yang bisa diinginkan hati seorang pria?"
Ini adalah salah satu paragraf yang sangat  menyadarkan Chris tentang arti kehidupan yang  sesungguhnya. Leo Tolstoy menyatakan bahwa  hidup itu adalah disaat kita bisa berguna  untuk orang lain, dan mungkin Chris baru  sadar bahwa dia merasa hidup saat membantu  merujukan hubungan antara Rainey dan Jan. Hidup itu adalah disaat dimana kita bisa menikmati keadaan dan alam sekitar, dan disaat  kita merasakan cinta antar manusia. Dan mungkin Chris baru sadar saat dia teringat bahwa dia  telah memiliki perasaan dengan Tracy. Diatas  semua itu adalah keluarga dan anak-anak mungkin,  seperti yang Ron sudah isyaratkan kepada Chris.Â
Setelah ini pun Chris langsung melesat untuk  membereskan barang-barangnya dari situ dan beranjak  pergi dari bus tersebut. Namun apa boleh buat alam  berkata lain. Chris terjebak di alam liar karena  sungai yang harus ia sebrangi sudah terlalu  melebar ditambah arusnya yang sangat kencang. Setelah menonton Into The Wild ini pun aku  tersadarkan bahwa si Chris ini pun sama  nasibnya seperti si Tomi. Tetapi Dindanya Chris  adalah alam dan dunia luar. Dia begitu mencintai dan jatuh cinta klepek-klepek kepada alam sampai-sampai rela  melakukan cara apapun demi bisa menjalani hubungan  romansa dengan alam. Alhasil, alam malah membunuh  dia pelan-pelan. Memang alam liar itu sangat cantik dan indah.Â