Mohon tunggu...
Andika Lawasi
Andika Lawasi Mohon Tunggu... Lainnya - an opinion leader

Rakyat Pekerja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Investasi Asing dan Hambarnya Gagasan Berdikari Ekonomi

26 April 2018   14:42 Diperbarui: 26 April 2018   15:08 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang akan membutuhkan pekerjaan. Tetapi realitanya selalu menunjukkan disparitas yang tinggi antara jumlah pekerjaan yang bisa disediakan dengan jumlah angkatan kerja. 

Ekonomi digital, meskipun bukan satu-satunya, adalah sektor yang tidak mengenal kuota pekerjaan. Semua orang dengan ide cemerlang dan minat wirausaha yang tinggi bisa mengambil bagian sebagai pegiat ekonomi digital dengan mendirikan usaha bisnis online. Semuanya bisa menjadi CEO untuk usahanya sendiri.

Namun harus diakui, bahwa menjadi pelaku bisnis online tidaklah mudah.  Selama ini, kendala terbesar yang dihadapi, terutama bagi kelompok-kelompok UKM kelas menengah ke bawah adalah ketidakcukupan modal untuk mulai membangun atau menjalankan bisnisnya. 

Di kawasan pedesaan, tantangan menjadi lebih berat lagi sebab infrastrukturnya kurang memadai dan sangat jauh berbeda sebagaimana di perkotaan, mulai dari akses jalan, kekuatan jaringan internet, dan medan yang sangat sulit. 

Kendala-kendala inilah yang membuat para pegiat usaha UKM di pedesaan menjadi tidak bergairah, padahal bila ditelisik ke dalam, UKM di pedesaan sesungguhnya menyimpan potensi yang sangat besar, terutama dalam penyediaan produk-produk inovatif pedesaan yang bisa jadi kualitas produksinya jauh melebihi dari pada apa yang diproduksi di perkotaan.  

Suntikan dana investasi dengan demikian amat sangat diperlukan untuk menambal-sulam dan memperbaiki aspek-aspek yang lemah ini agar rintangan yang menyekat potensi UKM pedesaan bisa diminimalisir.

Ekonomi digital yang sangat didominasi oleh bisnis UKM online perlu diperluas variannya agar nilai kompetisinya semakin beragam dan kaya. Mengingat tingkat pertumbuhan bisnis UKM online di Indonesia yang mencapai 40% setiap tahun, maka tidak mustahil Indonesia akan menjadi penguasa ekonomi digital di kawasan regional. 

Dengan melihat besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia ini, maka sudah sudah tiba waktunya bagi pemerintah untuk sesegera mungkin melakukan sistematisasi regulasi dan mengambil keputusan-keputusan revolusioner pada bidang ekonomi, salah satunya dengan membuka ruang investasi dengan target penguatan infrastruktur ekonomi digital dan bimbingan vokasional bagi seluruh masyarakat pelaku bisnis, baik individu maupun kelompok usaha bersama, dalam rangka mempertinggi kekuatan ekonomi digital Indonesia. 

Ketika ekonomi digital kita sudah sangat prospek, investasi dengan demikian tidak perlu lagi diarahkan pada sumber daya alam domestik yang ujung-ujungnya hanya mengsubordinasi rakyat kita sendiri, melainkan dialihkan untuk membidik usaha-usaha kecil menengah dan e-commerce untuk terus merepdroduksi barang dan jasa komersil yang modern. 

Saya pikir sudah tiba waktunya bagi ekonomi kreatif berbasis digital untuk didorong sebagai tulang punggung penyangga ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.  Sehingga kedaulatan ekonomi yang tergurat dalam inisiatif nawacita tidak hanya sekedar menjadi jargon ilusif yang hanya dipakai memancing simpati konstituen, melainkan benar-benar terwujud secara sempurna sebagaimana harapan rakyat banyak di awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun