Setelah kamu melatih untuk mindfulness, pikiranmu akan kembali tenang. Lalu kamu harus kembali memikirkan pertanyaan yang tepat untuk dirimu. Kebanyakan orang menanyakan "mengapa" atau "kenapa" ke dirinya sendiri, jadi membuat mereka jadi berputar-putar pada masalah yang tidak jelas.Â
"Contohnya, ubah pertanyaan 'aku tidak percaya ini terjadi.' menjadi 'Apa yang harus aku lakukan supaya ini tidak terjadi lagi?' atau ubah 'aku tidak punya teman" menjadi "Langkah apa saja untuk menjalin pertemanan lebih dalam dan menemukan teman yang baru lagi?", Saran dari Ryan Howes, seorang psikologi klinis dari California.
Intinya adalah kamu harus memikirkan pertanyaan yang menghasilkan solusi nyata. Jangan biarkan pikiranmu melayang-layang tidak jelas ke mana arahnya.Â
Buat saja satu pertanyaan dan jawab itu dengan suatu tindakan realistis yang bisa kamu lakukan. Agar lebih efisien, kamu bisa ambil secarik kertas dan tulislah beberapa poin untuk menjawab pertanyaanmu itu.Â
4. Melakukan aksi tanpa harus menampilkan 'tapi'Â
Setelah memikirkan caranya, yang harus kamu lakukan adalah melakukan aksi nyata di hidupmu. Jangan pernah takut untuk mencobanya, dan jangan pernah takut untuk gagal.
Terkadang memang overthinking berasal dari ketakutanmu akan kegagalan, atau karena di masa lalu kamu pernah gagal, kamu akan menjadi protektif ke dirimu dari kegagalan selanjutnya.
Tapi bagaimana bisa tahu kamu akan gagal, kalau kamu tidak mencobanya terlebih dahulu? Kalau kamu tidak mau mencoba, apa kamu cuma akan diam aja? Setidaknya kamu mencoba dahulu daripada tidak sama sekali, kan? Jadi berhentilah memikirkan kegagalan yang menakutkanmu, lakukan hal itu dan lihat hasilnya.
Bila kamu percaya kamu berhasil, hasilnya tidak akan jauh dari apa yang kamu tanamkan dipikiranmu itu.
 "Satu-satunya alasan mengapa orang tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan adalah karena mereka lebih memikirkan apa yang tidak mereka inginkan daripada apa yang mereka inginkan", Kata Rhonda Byrne dalam buku The Secret.