Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Konsep dan Materi Tuhan (Tulisan ke 79)

16 April 2024   09:18 Diperbarui: 29 Oktober 2024   18:41 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita menggunakan analogi pola geometri bangunan ka'bah sebagai analogi dari kehendak Allah dan mengetahui bahwa ada batas antara wujud Allah dan Mahluk Nya, dimana mahluk berada di dalam ruang yang dibatasi Arsy' sedangkan wujud Allah berada di atas Arsy' maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa apa yang kita ketahui tentang Allah di bawah Arsy' adalah sebuah konsep tentang Allah, tentang bagaimana pola  kehendak Nya, Nama dan Sifat Allah, semua adalah konsep.

Kita tidak dapat melihat Allah, kecuali kita mendapat karunia untuk melihat Allah ketika berada di Surga dan ini merupakan hadiah terbesar bagi hidup kita, bagi orang orang yang berpikir, sebab ada dimensi lain yang kelak akan kita ketahui.

Sebab pola geometri kehendak Allah adalah sebuah ruang dengan begitu banyak persilangan garis yang saling berhubungan,  manusia banyak membentuk konsep sendiri tentang Allah, itulah mengapa banyak konsep tentang agama, sebab adanya kebebasan dalam ruang kehendak Allah.

Namun sebab Kasih Sayang Allah, manusia diberi petunjuk untuk mengetahui konsep tentang Allah yang sebenarnya.

Allah tidak menciptakan banyak agama, Allah hanya memberikan sebuah konsep tentang Diri Nya, namun terserah manusia untuk memilih, sebab kehendak Allah adalah sebuah ruang yang berisi pilihan pilihan.

Allah sangat dekat, lebih dekat dari urat leher kita sebab apapun yang ada di semesta ini termasuk diri kita adalah kehendak Allah yang ditulis Al Qalam, 50 ribu tahun sebelum semesta mewujud.

Wallahu'alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun