1. Komitmen Kebersamaan Masyarakat yang Minim
Indonesia pelan-pelan telah menerapkan modernisasi teknologi. Di mana di dalam setiap aktivitas masyarakat saat ini hampir semua memakai teknologi. Handphone, sepeda motor, kendaraan umum, dan lain sebagainya. Semua memiliki peran untuk mempermudah akses dan layanan agar apa yang diinginkan manusia bisa tersedia, selagi itu bermanfaat.Â
Dari sini sudah jelas, jika masyarakat merasa nyaman dengan teknologi yang canggih dan terjangkau, apakah dengan semudah itu mengarahkan masyarakat bertransisi ke teknologi yang baru namun tidak ramah lingkungan? Atau barangkali berimbas kepada ekonomi yang menyusut karena mahalnya harga dan biaya ketika mengakses teknologi tersebut? Maka hal ini menjadi catatan penting ke depannya.
2. Pertambahan Penduduk dan Gencarnya Pembangunan Liar
Selain berkurangnya penduduk yang terjadi akibat kematian, pertambahan pendudukan generasi baru juga menjadi bagian dari bertambahnya konsumsi publik dari berbagai bidang. Maksudnya, semakin bertambah penduduk di suatu Negara, semakin bertambah pula keinginan pembangunan ekonomi di Negara tersebut. Sebut saja pembangunan gedung maupun rumah secara liar.Â
Jika hal itu diterapkan terus-menerus, secara otomatis lingkungan persediaan lahan juga menipis. Artinya, jika hal ini tidak dilandasi dengan kepedulian sosial dan lingkungan, maka penghabisan penghijauan atau tumbuh-tumbuhan terus merajalela. Bahkan kegiatan deforestasi tanpa pengawasan bisa dilakukan dengan sembarangan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.Â
Akibatnya ancaman terjadinya bencana alam yang mengintai sangatlah besar. Kecuali adanya pengetatan kebijakan dari pihak pemerintah untuk mementingkan hal ini agar tidak terjadi kerusakan lingkungan. Padahal penghijauan atau tumbuh-tumbuhan inilah yang menjadi elemen penting untuk menyerap zat-zat berbahaya, termasuk emisi yang tak terkendalikan. Lantas, seberapa pedulikah semua pihak akan hal ini?
B. Faktor Pendukung
1. Hadirnya Energi Baru dan Terbarukan (EBT)Â
Mungkin untuk kalangan awam, energi ini sangat sulit ditemukan. Entah karena pengetahuannya belum mumpuni dalam bidang itu, atau memang sumber daya alam yang ada kurang memadai guna mengolah energi menjadi sesuatu yang bernilai. Sebagaimana yang diberitakan di dalam media sosial, ada orang yang menemukan cara untuk diet cepat dengan langkah sederhana.Â
Ada orang yang menemukan lampu dari tenaga matahari, dan masih banyak yang lainnya. Pertanyaannya, siapakah nanti ilmuwan yang menemukan inovasi teknologi atau cara-cara yang efektif untuk keberlangsungan hidup manusia dalam menghadapi tantangan zaman ke depannya? Mungkin masih menjadi teka-teki dan rumusan masalah bagi para inovator.