Mohon tunggu...
Laju Peduli
Laju Peduli Mohon Tunggu... Lainnya - Organisasi Nirlaba

Laju Peduli adalah Organisasi Sosial yang lahir dari semangat kepedulian untuk membantu masalah kemanusiaan di Indonesia dan juga di dunia Islam khususnya Palestina.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mufti Palestina dan Kemerdekaan Indonesia

8 Juli 2024   12:45 Diperbarui: 8 Juli 2024   12:53 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syaikh Muhammad Amin Husaini, Mufti Besar Palestina, bersama KH Agus Salim. Setahun sebelum Indonesia merdeka, pada 6 September 1944. (sumber: X @aind

Dibalik pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh dunia, ada kontribusi besar dari salah seorang cendekiawan Palestina. Yaitu Syekh Muhammad Amin Al Husaini, memiliki peran yang sangat penting sebagai Mufti Palestina. Sosoknya patut dikenang sebagai pelopor kemerdekaan Indonesia. Kontribusinya dalam menggalang dukungan dan pengakuan internasional bagi Indonesia tak ternilai harganya.

Siapa Muhammad Amin al-Hussaini?

Muhammad Amin al-Hussaini lahir pada tahun 1897 di Yerusalem, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah. Al-Hussaini adalah seorang tokoh religius dan politikus Palestina yang kemudian menjadi Mufti Besar Yerusalem. Ia terkenal karena perannya dalam gerakan nasionalis Arab dan keterlibatannya dalam perjuangan melawan Zionisme serta pendirian negara Israel.

Hubungan dengan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Sejak awal, Al-Husaini menunjukkan dukungannya yang kuat. Kunjungannya ke Indonesia di tahun 1927 menjadi awal mula eratnya hubungan Indonesia dan Palestina dengan para pemimpin pergerakan nasional, seperti Soekarno dan Hatta. Diplomasi gigih dilakukan Al-Husaini. Beliau menjelajah berbagai negara, melobi para pemimpin untuk mengakui hak kemerdekaan Indonesia.

Momen bersejarah pun tercipta. Pada 6 September 1944, Palestina menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto melalui pengumuman Al-Husaini di radio berbahasa Arab di Berlin. Pengakuan ini bagaikan suntikan semangat bagi rakyat Indonesia. Legitimasi internasional pun didapatkan, membuka jalan bagi pengakuan dari negara lain.

Hubungan Muhammad Amin al-Hussaini dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia mungkin kurang dikenal, tetapi dia punya peran penting dalam mendukung negara-negara Asia yang melawan penjajahan Barat. Al-Hussaini melihat perjuangan Indonesia sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas melawan imperialisme Barat, yang sejalan dengan pandangan anti-kolonialnya. Berikut adalah beberapa aspek penting dari hubungan ini:

Simpatik terhadap Perjuangan Kemerdekaan

Sebagai seorang nasionalis Arab dan pemimpin Muslim, al-Hussaini secara alami mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang tertindas. Ia melihat Indonesia sebagai contoh penting dari perlawanan terhadap penjajahan Barat. Sikap ini mencerminkan solidaritas yang lebih luas di antara negara-negara Muslim yang berjuang melawan kekuasaan kolonial. Al-Hussaini menganggap kemerdekaan Indonesia sebagai bagian integral dari perjuangan global melawan dominasi kolonial Eropa.

Dukungan Moral dan Diplomatik

Al-Hussaini menggunakan pengaruhnya di dunia Islam untuk mendukung kemerdekaan Indonesia di forum internasional. Dalam berbagai kesempatan, ia menyuarakan dukungan untuk kemerdekaan Indonesia dan mendorong negara-negara Muslim lainnya untuk mengakui kemerdekaan tersebut. Misalnya, selama masa revolusi kemerdekaan Indonesia, al-Hussaini menyampaikan pesan-pesan dukungan kepada para pemimpin Indonesia dan menyatakan solidaritasnya dengan perjuangan mereka.

Hubungan dengan Pemimpin Indonesia

Al-Hussaini menjalin hubungan dengan beberapa pemimpin nasionalis Indonesia, termasuk Sukarno dan Hatta. Pertemuan-pertemuan ini sering kali dilakukan melalui perwakilan dan utusan. Melalui pertemuan ini, al-Hussaini dan para pemimpin Indonesia berbagi pandangan tentang perlawanan terhadap penjajahan dan pentingnya kemerdekaan bagi negara-negara Muslim. Dukungan dari al-Hussaini memberikan dorongan moral bagi para pemimpin Indonesia dan membantu memperkuat posisi diplomatik Indonesia di dunia internasional.

Peran dalam Menggalang Dukungan Dunia Islam

Al-Hussaini berusaha menggalang dukungan dari negara-negara Muslim untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia memanfaatkan posisinya sebagai pemimpin religius dan politik untuk memobilisasi dukungan dari komunitas Muslim internasional. Al-Hussaini sering kali menggunakan retorika anti-kolonial dan solidaritas Islam untuk menarik perhatian terhadap perjuangan Indonesia. Upaya ini membantu meningkatkan profil internasional perjuangan kemerdekaan Indonesia dan memperkuat dukungan dari negara-negara Muslim lainnya.

Partisipasi dalam Konferensi dan Pertemuan Internasional

Al-Hussaini juga berpartisipasi dalam berbagai konferensi dan pertemuan internasional di mana ia menyuarakan dukungannya untuk kemerdekaan Indonesia. Misalnya, dalam konferensi-konferensi dunia Islam, ia sering kali menyampaikan pidato yang menyoroti pentingnya mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kehadirannya dalam forum-forum ini membantu menggalang dukungan internasional dan meningkatkan tekanan terhadap pemerintah kolonial Belanda untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.

Melalui berbagai upaya ini, Muhammad Amin al-Hussaini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dukungan moral dan diplomatik dari seorang tokoh berpengaruh seperti al-Hussaini membantu memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional dan menggalang solidaritas dari negara-negara Muslim lainnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya jaringan solidaritas internasional dalam perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun