Mohon tunggu...
Difa Shop
Difa Shop Mohon Tunggu... Freelancer - Menebar Manfaat dan Kebaikan buat Sesama

https://www.difashop.com toko online terpercaya jual produk kecantikan dan kosmetik aman standar BPOM harga murah dan terjangkau. Dapatkan produk berkualitas dan layanan memuaskan dari kami

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sabun Transparan, Dasar Teori Sabun Transparan Lengkap

2 Juni 2018   12:54 Diperbarui: 16 November 2021   08:12 2803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabun transparan dan dasar teori sabun transparan popular di kalangan siswa yang mengerjakan laporan dan makalah pembuatan sabun. Mereka juga mencari informasi tentang manfaat sabun transparan untuk wajah, perbedaan sabun transparan dan sabun biasa dan sejarah sabun transparan dan merk yang biasa dijual online di marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak.

Dalam artikel ini, penulis coba mencelaskan dasar teori pembuatan sabun transparan dan reaksi yang terjadi dalam pembuatan sabun. Yuk simak bersama.

Dasar teori sabun transparan

Penjelasan mengenai dasar teori sabun transparan dimulai dari apa itu sabun dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat umumnya menggunakan sabun dan deterjen. Bahan yang terdapat di dalam sabun mampu menghilangkan zat renik (germ), debu/tanah dan pengotor lainnya. Sabun dan deterjen membantu manusia untuk menciptakan suasana yang lebih bersih dan menyenangkan.

Tahukah anda, bahwa secara alami, sabun dibuat dari lemak minyak (tepatnya asam lemak)?? Yuk simak penjelasan tentang apa itu asam lemak.

Reaksi yang terjadi pada pembuatan sabun dikenal dengan nama reaksi penyabunan atau saponifikasi. Reaksi ini terjadi pada saat asam lemak bertemu dengan basa kuat menghasilkan sabun dan gliserol. Penyabunan dikenal juga dengan nama reaksi lainnya seperti reaksi penetralan (netralisasi) dan reaksi penggaraman. Sabun yang terbentuk disebut sebagai garam.

Berikut ini adalah beberapa kandungan dalam sabun yang umum dijumpai: 

Asam lemak

Asam lemak adalah hidrokarbon dengan rantai panjang yang pada satu gugusnya merupakan asam karboksilat dan gugus lainnya adalah karboksil (-COOH). Rumus kimia secara umum adalah RCOOH.

Semoga artikel tentang dasar teori sabun transparan ini bermanfaat buat anda

Asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
Asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
Asam lemak merupakan komponen penting pada tumbuhan, hewan dan mikroorganisme lainnya. Asam lemak ditemukan di berbagai bagian tubuh, seperti membran sel, sistem saraf dan sebagai surfaktan paru-paru.

Ada dua kelompok asam lemak yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh (saturated fatty acids and unsaturated fatty acids).

Asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh: Asam lemak yang mengandung ikatan tunggal karbon-karbon yang disebut asam lemak jenuh.

Contoh: asam stearat (C17H35COOH) & asam palmitat (C15H31COOH)

asam stearat dan asam palmitat adalah contoh asam lemak jenuh
asam stearat dan asam palmitat adalah contoh asam lemak jenuh

Asam lemak tak jenuh

Asam lemak tak jenuh: Asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan ganda di rantai karbon (backbone).

Contoh: Asam oleat (C17H33COOH)

asam oleat adalah contoh asam lemak tak jenuh
asam oleat adalah contoh asam lemak tak jenuh

Asam lemak tak jenuh tunggal

Jika pada asam lemak hanya dijumpai satu ikatan rangkap di rantai karbon-nya, maka asam lemak jenuh tersebut dikenal sebagai asam lemak tak jenuh tunggal. Asam oleat adalah asam lemak tak jenuh tunggal.

Asam lemak tak jenuh ganda

Jika pada asam lemak terdapat dua atau lebih ikatan rangkap di rantai karbon-nya, maka dikenal sebagai asam lemak tak jenuh ganda.

Asam linoleat {CH3 (CH2) 4CH = CHCH2CH = CH (CH2) 7COOH} adalah asam lemak tak jenuh ganda. Ini berisi dua ikatan rangkap.

Asam lemak rantai panjang selalu berbentuk trigliserida dan ditemukan dalam lemak dan minyak. Trigliserida adalah berupa ester dari asam lemak. Trigliserinda terbentuk karena penggabungan asam lemak dengan gliserol.

Gliserol

Gliserol memiliki tiga gugus fungsi alkohol (gugus -OH) dan asam lemak memiliki gugus karboksil (gugus -COOH). Karena gliserol memiliki tiga gugus -OH, maka tiga asam lemak harus bereaksi dengan satu molekul gliserol untuk membentuk tiga gugus fungsi ester dan membentuk triester gliserol atau trigliserida. Selama proses ini tiga molekul air dihilangkan.

gliserol
gliserol
Gambar struktur gliserol

reaksi pembentukan trigliserida dari glierol dan asam lemak rantai panjang
reaksi pembentukan trigliserida dari glierol dan asam lemak rantai panjang
Gambar Reaksi pembentukan trigliserida

reaksi pembentukan trigliserida
reaksi pembentukan trigliserida

Apa itu Sabun?

Sabun adalah bentuk garam natrium atau garam kalium dari asam lemak rantai panjang. Ketika trigliserida dalam lemak/minyak bereaksi dengan larutan NaOH atau KOH, maka trigliserida diubah menjadi sabun dan gliserol. Reaksi ini disebut dengan hidrolisis alkali (basa) dari ester. Karena reaksi ini mengarah pada pembentukan sabun, itu disebut proses atau reaksi Saponifikasi.

reaksi penyabunan
reaksi penyabunan
reaksi-penyabunan-saponifikasi-5b122e8bdd0fa82c4964a895.png
reaksi-penyabunan-saponifikasi-5b122e8bdd0fa82c4964a895.png
Gambar reaksi penyabunan atau saponifikasi

Struktur molekul sabun

Molekul sabun tersusun atas 2 bagian, yakni gugus polar (-COO-Na +) dan gugus non-polar (bagian R-hidrokarbon). Gugus polar disebut kepala dan gugus non-polar disebut ekor. Dengan demikian, molekul sabun memiliki kepala polar dan ekor hidrokarbon non polar. Kepala polar bersifat hidrofilik (mencintai air) dan ekor non polar bersifat hidrofobik (penolak air) di alam.

struktur molekul sabun, gugus polar dan non polar
struktur molekul sabun, gugus polar dan non polar

Reaksi penyabunan (saponifikasi)

Reaksi penyabunan tergolong ke dalam jenis reaksi eksotermik di alam. Disebut demikian karena panas dibebaskan selama proses tersebut. Sabun yang terbentuk dari reaksi penyabunan tersebut berbentuk suspensi. Suspensi sabun diendapkan sebagai padatan dengan menambahkan garam ke dalamnya. Proses ini disebut salting out sabun.

Jenis Sabun

Berdasarkan pada sifat alkali yang digunakan dalam produksi sabun, maka jenis sabun diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni sabun keras (padatan, batang) dan sabun lunak (cair).

Jika direaksikan antara garam natrium dan asam lemak rantai panjang maka akan tersebentuk sabun keras (padatan, batang). Jenis sabun ini sulit untuk larut dalam air dan digunakan sebagai sabun laundry.

Jika anda menggunakan garam kalium (potassium) untuk direaksikan dengan asam lemak rantai panjang maka terbentuklah sabun lunak (cair). Jenis sabun ini menghasilkan lebih banyak busa (leather). Sabun lunak banyak digunakan sebagai sabun toilet dan sabun cukur.

Jika dilarutkan dalam air maka sabun terionisasi membentuk ion alkali.

sabun terurai menjadi ion alkali dalam air
sabun terurai menjadi ion alkali dalam air
Karena sabun membentuk ion alkali, maka sifat sabun cenderung basa (alkaline) di alam. Akibatnya, larutan sabun akan berasa licin. 

Beberapa pabrik maklon sabun menambahkan bahan seperti kolagen. Bahan pembuatan gelatin tersebut dipercaya dapat mengembalikan elastisitas kulit. Kolagen yang terbuat dari protein memang banyak terdapat di kulit, jaringan ikat dan tulang.

Semoga penjelasan mengenai sabun tranparan ini bisa membantu anda yang cari referensi tentang dasar teori pembuatan sabun. 

Jika bermanfaat, silakan share.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun