Buku merupakan jendela dunia. Buku merupakan jendela ilmu. Buku dapat menjadi sarana pembuka wawasan dan berperan penting dalam proses pembelajaran dan kehidupan seseorang. Â
Buku juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan melalui penyebaran informasi ilmu pengetahuan. Penyebaran informasi iptek melalui buku dimaksudkan agar ilmu pengetahuan digunakan oleh para pelaku pembangunan khususnya para penyuluh, pelaku usaha, dan para pembuat kebijakan.Â
Karna kepentingannya sangatlah nyata, buku tidak boleh dibuat secara asal-asalan dan sembarangan. Penerbitan buku harus memenuhi ketentuan mutu yang berlaku dalam sistem penerbitan telah diatur melalui ketentuan lembaga yang berwenang dalam bidang penerbitan.
Dalam membaca buku, sebaiknya kita lebih bijak dalam memilihnya lhoo. Bukan hanya dilihat dari segi covernya yang bagus, menarik dan colourfull atau dari segi judulnya yang membuat penasaran, kita juga harus memperhatikan dengan benar apa isi buku yang kita baca. Banyak beberapa buku yang hanya memberikan ide menarik namun berisi tulisan yang kurang atau bahkan tidak bermutu.
Buku yang bermutu adalah buku yang memantik minat baca seseorang, membuat seseorang yang membaca mengalami sebuah perubahan dari apa yang ia baca juga memiliki keindahan atau unsur estetikanya. Buku yang bermutu juga harus mencakupi standar-standar yang ada.
Dalam sistem mutu, buku merupakan salah satu produk yang memiliki karakteristik tertentu yang harus dipenuhi. Buku bermutu harus memiliki karakteristik yang mampu memenuhi kebutuhan pembaca.Â
Buku bermutu juga berarti sejauhmana karakteristik tersebut memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sesuai standar dan pada akhirnya, buku bermutu harus disajikan dalam rangka mencapai tingkat kepuasan pembaca.Â
Pengertian ini menunjukkan bahwa ketika bicara tentang buku bermutu berarti bicara tentang pemenuhan terhadap persyaratan tentang penyajian buku yang ditetapkan dalam standar untuk tujuan mencapai tingkat kepuasan para pembaca.
Buku bermutu harus memiliki halaman judul yang memenuhi persyaratan.Â
Judul merupakan bagian buku yang banyak dibaca. Oleh karena itu judul harus mampu menarik perhatian pembaca yang melihatnya secara sepintas.Â
Usahakan agar berdasarkan pikatan judul, orang yang sedang mencari informasi berkeinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang buku tersebut.Â
Sebaliknya judul yang tidak jelas, kurang informatif, tidak memikat, dan bisu akan menyebabkan buku tidak diperhatikan orang lain.Â
Karena judul merupakan bagian penting dari buku, maka pembuatan judul harus dipikirkan betul-betul. Gunakan kata kunci yang mungkin bermanfaat dalam pembuatan judul. Usahakan agar sekali dibaca, judul tersebut dapat langsung diingat.
Sebagaimana dengan yang tertulis pada UU no. 3 Tahun 2017 Pasal 43 (1) Penulisan naskah asli Buku dilakukan sesuai dengan standar, kaidah, dan kode etik Penulisan naskah asli Buku. (2) Ketentuan mengenai standar, kaidah, dan kode etik Penulisan naskah asli Buku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Dalam membaca buku maupun menulis buku, ada hal penting yang harus diperhatikan, yaitu tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, tidak diskriminatif berdasarkan suku, agama, ras, dan atau antargolongan, tidak mengandung unsur pornografi, tidak mengandung unsur kekerasan dan atau tidak mengandung ujaran kebencian.
Saat seseorang membaca tulisan yang tidak memiliki mutu, maka tidak terjadi perubahan-perubahan positif serta tidak dapat mengambil makna dari isi tulisan yang dibaca.Â
Akan banyak menimbulkan hal negatif mulai dari pemikiran yang monoton. Dampak dari membaca buku yang tidak bermutu juga dapat menyebabkan misinformation yang mana dapat menyebabkan seseorang menangkap ilmu atau mindset yang salah.
Untuk para penulispun diharuskan untuk membuat buku bermutu yang sesuai dengan standar, kaidah dan kode etik perbukuan. Standar, kaidah, dan kode etik pemerolehan naskah dan Penerbitan Buku merupakan pedoman untuk menghasilkan buku yang bermutu. Standar mutu buku digunakan sebagai acuan dalam pemerolehan naskah buku dan penerbitan buku.
Para perlaku perbukuan harus memberi kebenaran dari segi keilmuan, kesesuaian dengan standar nasional pendidikan dan kurikulum yang berlaku, kesesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesesuaian dengan konteks dan lingkungan dan kesatupaduan antarbagian isi buku. Ketepatan, keterpaduan, kejelasan dan kelegaan juga patut diperhatikan. Kelayakan bukupun harus disesuaikan dengan target sasaran pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H