Sering kali inflencer lebih mementingkan ketenaran daripada rasa malu mereka. Segala cara dihalalkan termasuk dalam hal menyebarkan aib orang lain. Sesuatu yang tidak disukai orang lain jika hal tersebut tersebar di khalayak umum, maka kita wajib menjaganya. Tidak pantas jika kita menjadikan hal tersebut sebagai senjata untuk menjatuhkan orang lain demi ketenaran kita semata.
Menyebarkan aib dalam hal apapun merupakan suatu perbuatan dosa. Dalam hal ini, sebagai seorang manusia kita sendiri tidak menginginkan bahwa aib kita disebarkan. Allah sudah menutup aib tersebut, lantas mengapa kita yang hanya seorang hamba berani untuk menyebarkan aib orang lain?
Demikianlah, akhlak yang tepat dilakukan ketika bermedia sosial, baik untuk penikmat medsos ataupun influencer yang memberikan pengaruhnya ke khalayak umum. Maka bagi penikmat medsos, ketika memberikan komentar hendaklah menggunakan bahasa yang baik, tidak mengandung unsur kesalahpahaman, dan menyakiti hati. Untuk influencer hendaknya mengunggah konten yang baik, bermanfaat, dan patut untuk diikuti bagi semua orang terutama bagi pemuda. Dengan penerapan akhlak yang baik ini, dapat mencegah pengaruh negatif yang akan tertanam dalam diri pemuda. Mengikuti trend itu boleh, selama dapat menyaring mana yang baik dan buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H