Indonesia kembali kalah di kesempatan terakhir untuk lolos Olimpiade, namun siapa yang harus di salahkan? Apakah wasit yang kembali membuat keputusan bermasalah, atau pemain yang egois? Kita sudah melihat bagaimana banyaknya fans bola "dadakan" yang muncul dan mungkin saja mereka belum memahami betul permainan sepak bola seperti apa. Mereka, menunjuk banyak pihak sebagai kambing hitam hingga melakukan verbal abuse atau penghinaan kepada berbagai pihak, bahkan ke pemain timnas Indonesia dan yang lebih memprihatinkan lagi banyak juga yang melakukan rasisme di media sosial federasi timnas Guinea. Sudah sepantasnya hal seperti ini dihentikan, atau bahkan harus diseriusi sebagai oleh kepolisian sebagai tindakan kejahatan untuk memberikan efek jera bagi para pelaku. Soalnya, kepolisian di Indonesia masih belum atau jarang melakukan hal tersebut sehingga tidak ada efek jera bagi para pelaku. Kita harus bisa objektif jika tim yang kita dukung kalah, jangan melampiaskan kepada pihak lain, karena hal itu tidak bisa mengubah hasil pertandingan. Hal yang harus dilakukan adalah membuat tim dan pemain yang semakin bagus, baik pemain utama maupun pelapis. Karena, jika pemain kita bagus, meskipun diperlakukan tidak adil dan bisa dibobol oleh lawan, kita bisa mencetak gol lebih banyak untuk memenangkan pertandingan.
Tugas berat buat PSSI kedepannya, dan kita lihat apakah kepengurusan PSSI yang sekarang sama aja dengan pendahulunya atau tidak. Meskipun saya sendiri ga terlalu berharap sama PSSI, karena dari dulu sampe sekarang ya gitu-gitu aja. Tapi semoga mereka bisa bertugas dengan bagus untuk kemajuan sepak bola indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H