Entah harus dari mana awal tulisan ini,
Saya adalah seorang honorer disekolah negeri.
Saya hanya ingin bercerita betapa hati dan prasaan saya seakan merasa trauma, bagaimana tidak.
Salah jalan ataupun inilah jalan Tuhan saya masih menerka-nerka tentang hal itu
Disini saya bekerja dibilang lama, masih ada yang jauh lebih lama. Dibilang sebentar tapi ini sudah hitungan tahun
Lebih tepatnya saya hampir 3 tahun berkecimpung didunia pendidikan.
Yang saya bayangkan adalah pada saat awal masuk itu.
Tidak ada yang namanya anak siapa tidak ada yang namanya pilih kasih sebab saya juga pernah sekolah sebagai murid saya dulu melihat sosok guru atau bahkan kepala sekolah adalah tauladan bagi muridnya.
Saya tidak bicara ikhlas atau pun tidak ikhlas dengan gaji yang sudah jadi rahasia umum gaji honorer itu berapa
Disamping itu rasa tertekan oleh atasan yang bukan memperlakukan bawahan sebagai mana guru memperlakukan murid
Saya tau dan saya rasa dunia pendidikan adalah dunia dimana kita semua belajar
Entah itu dalam segi keilmuan,karakter dan kepribadian.
Disini saya tidak menemukan hal itu jauh dari pandangan positif yang mana dunia pendidikan dicoreng oleh orang yang saya anggap harus banyak belajar karna dialah ujung tombak dari sebuah sekolah tempat mendidik
Saya pikir bagaimana kita bisa nyaman jika perbedaan latar belakang bisa jadi gesekan antara satu sama lain
Saya kira terlalu banyak Masalah dalam dunia pendidikan kita
Semoga dengan sosok pemimpin tertinggi di negeri ini sekarang bisa lebih cermat mendengar keluh kesah kami, guru honorer yang mana lebih banyak tertindas
Dan harus berwibawa didepan mata anak didik.
Semoga tulisan ini dapat didengar dan dilihat oleh pemangku kebijakan
Lebih selektif dalam memilih pemimpin dalam lingkup sekolah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H