Taktik penggunaan baliho sebagai media kampanye dapat disebut kuno dan ketinggalan zaman. Di era modern dengan segala kecanggihan teknologinya ini sudah banyak media alternatif yang jauh lebih efektif daripada baliho. Ada beberapa cara alternatif kamapnye selain penggunaan baliho, yaitu:
- Pemanfaatan media sosial
Sudah bukan hal yang aneh Masyarakat Indonesia, terutama pemuda, lebih gemar membuka dan mendapatkan informasi dari media sosial. Hal ini dapat menjadi peluang kampanye yang lebih efisien.
- Acara dan pertemuan publik
Mengadakan acara tatap muka dan diskusi dapat membangun hubungan personal dan memperkuat dukungan Masyarakat.
- Kegiatan sosial dan kemanusiaan
Melibatkan diri dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan pada komunitas Masyarakat dapat membangun citra positif dan membangun hubungan dengan warga setempat.
- Kolaborasi dengan tokoh lokal
Bekerjasama dengan tokoh tokoh yang memiliki pengaruh dalam Masyarakat dapat meningkatkan dukungan dalam pemilu.
- Debat
Debat terbukti menjadi cara yang ampuh untuk menarik perhatian Masyarakat dan menjadi ajang penyampaian visi misi calon pejabat.
Bila dikaji lebih dalam pemasangn baliho sebagai sarana kampanye di Indonesia membawa lebih banyak masalah daripada manfaat. Namun seolah terpaku pada tradisi kuno yang dinilai menguntungkan, para calon pejabat menutup mata akan kerugian yang mereka akibatkan bagi Masyarakat. Bagaimana cara para calon anggota pejabat tersebut membangun masa depan bangsa apabila mereka masih belum mengerti cara menyebarkan informasi yang efektif dan tepat sasaran serta pentingnya ruang publik bagi Masyarakat?