Mohon tunggu...
Dieny Rahmi
Dieny Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Content Writer http://dienyrahmi.blogspot.co.id/ dienyrahmi02@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

"My Kitchen, My Adventure"

21 Maret 2019   13:07 Diperbarui: 22 Maret 2019   13:21 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasanya? Hmm, berbanding lurus dengan rasa tidak percaya diriku! Hhaha. Tapi, sangat berterimakasihnya aku pada suamiku, biasanya ketika makan diluar berdua, dia akan berkomentar jika makanan ini kurang itu, dan makanan itu kurang ini.

Pict by Dwikuntobayu's Instagram | First Sayur Sop Freestyle hehe
Pict by Dwikuntobayu's Instagram | First Sayur Sop Freestyle hehe
Tapi, saat itu yang ku dengar hanyalah komentar positifnya. Aku sangat berterimakasih padanya, dia melahap habis semua makanan yang ku buat. Saat makan, ia sempat mengambil gambar lalu mempostingnya ke instagram, haha. Bagiku itu adalah lebih daripada pujian. Aku tak pernah memintanya untuk memposting hasil masakanku ke instagramnya, he just do it.

Pertanyaan rutinku padanya adalah "mau makan sama apa?", Setiap hari jawabannya selalu berbeda, Senin dia ingin makan A, Selasa makan B, Rabu makan C, dan seterusnya. Sehingga mau tidak mau aku harus belajar menu baru.

Dari situ semuanya berasal. Dialah yang menyemangatiku untuk terus belajar membuat menu baru. Dia tahu aku tak pandai membuat makanan A, dia tahu aku tak jago membuat menu B, dan dia tahu aku tak bisa membuat menu C, tapi dia percaya padaku bahwa aku akan berusaha membuatkan makanan itu untuknya, sehingga akupun harus percaya pada diriku bahwa aku bisa membuat makanan itu.

Sebenarnya sepele, seperti obrolan ringan biasanya, tapi dari situlah aku belajar. Bisa dibilang dia selalu memberiku soal, dan aku selalu bisa menjawabnya, dan dia percaya aku bisa menjawab soalnya!

"Bukan ga bisa, tapi belum bisa, nanti juga bisa, belajar dulu aja" kalimat itu yang selalu diucapkannya ketika aku bilang aku payah dalam memasak.

Ternyata, di dapur bukan melulu tentang makanan, tapi juga tata letak, bahan masakan dan juga peralatan. Aku jadi banyak belajar, pisau ini tidak cocok untuk memotong ini, teplon jenis ini lebih cepat rusak dibanding jenis itu, bahan makanan mana saja yang masuk lemari es.

Bagaimana cara menyimpan sayuran di lemari es agar tahan lama, apa rasanya masakan ini tanpa bumbu ini, semuanya dapat ku pelajari dan ku alami karena soal-soal yang diberinya setiap hari.

Tidak lupa juga ku ucapkan terimakasih kepada Google dan YouTube, tanpa mereka sepertinya Ibuku akan lelah menjawab semua pertanyaan yang ku ajukan mengenai kehidupan di dapur.

Pict by Dwikuntobayu's Instagram | Bento
Pict by Dwikuntobayu's Instagram | Bento
Awalnya aku tak terbiasa, biasanya jemariku menari di atas keyboard laptop, tapi sekarang lebih sering menari dan bercengkrama dengan pisau, talenan, alat dan bahan masakan lainnya. Hehe

Kemarin, suamiku membelikanku 2 buah teplon baru, dan betapa girangnya aku. Aku sendiri kaget, mengapa aku sebegitu gembiranya dengan kehadiran 2 teplon baru itu? Hahaa, apakah aku sudah memasuki zona 'per-emak-emakan'?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun