Mohon tunggu...
Dieny Rahmi
Dieny Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Content Writer http://dienyrahmi.blogspot.co.id/ dienyrahmi02@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

"My Kitchen, My Adventure"

21 Maret 2019   13:07 Diperbarui: 22 Maret 2019   13:21 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah beberapa tahun ini, dapurku berubah menjadi 'dapur online', sehingga jangan salahkan aku ketika aku jarang menginjak dapur yang nyata, haha.

Saat kuliah dan sudah bekerja, aku hidup sendiri dan ngekos, sehingga "Lapar? beli aja" adalah motto perutku saat itu. Inginnya instan dan tinggal makan, ya! Rasanya 'zaman milenial' ini sungguh ku rasa kurang lebih seperti itu.

Namun, semua berubah ketika aku menikah dengan seorang laki-laki, suamiku adalah termasuk 'penikmat makanan sejati' haha, apa itu? Kurang lebih seperti ini:

Dia tahu apa yang kurang dari makanan ini, dia tahu jika ditambahkan ini makanan tersebut akan semakin nikmat, dia tahu dihidangkan saat dingin akan lebih enak daripada dihidangkan saat panas, dia tahu makanan ini dan makanan itu jika dikombinasikan akan semakin lezat.

Dia tahu mana yang harus dimakan terlebih dulu dan mana yang menjadi makanan penutup, dia tahu kandungan apa saja yang ada dalam sayur ini, dia tahu gizi apa yang didapatnya jika memakan daging itu, dia tahu semua makanan yang disukai dan tidak disukainya.

Dia tahu makanan ini akan menyebabkan alergi pada kulitnya, dia tahu ini, tahu itu dan tahu lebih banyak soal makanan daripada yang aku tahu, dan dia tahu aku tak pandai memasak, tapi dia tetap menikahiku.

Aku? Yang aku tahu makanan hanya ada 3, makanan yang enak, yang kurang enak, dan yang menyebabkan alergi pada tubuhku, begitu.

Baca Juga: "Someone From The Train: He Was Stranger" 

Menikahlah aku dengan dia di awal tahun ini, dia lahir dan hidup dalam wilayah 'memakan homefood yang enak', sepertinya semua wanita di keluarganya pintar memasak, semakin minder-lah aku. Butiran debu penikmat dapur online ini menciut nyalinya untuk memasak. Hahaa

Aku hanya takut mengecewakan lidahnya, karena saat itu aku hanyalah wanita 23 tahun yang gemar duduk dibalik laptop, untuk menulis, bekerja dan nonton Korea, bukan wanita dibalik teplon yang pandai memasak masakan ala Jawa, Sunda hingga Itali dan Eropa, ahhaha.

Dan suatu hari, untuk pertama kalinya setelah menikah, ku masakkan makanan favorit kita, sayur sop, ditambah juga telur dadar! Sepertinya itu tidak layak untuk disebut memasak, karena yang ku lakukan hanyalah menyatukan semua bahan dan menambahkan bumbu instan ke dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun