Tulisan ini terinspirasi dari sebuah keluhan seorang kawan, dengan logat ala gadis Kota Kembang, diucapkannya  "Nahanya aku udah les mahal, tapi masih weh gabisa bahasa Inggris".
Aku diam, tersenyum lalu menjawab "teu kudu les, nonton weh sing banyak, nanti oge bisa". Dia mengerutkan dahinya. Jawaban itu benar adanya.
Aku pernah les, bimbel dan apalah itu segala bentuk kelas diluar sekolah yang aku ikuti agar pandai berbahasa inggris. Tapi, tahukah kamu di mana aku bisa benar-benar merasa belajar dan membuahkan hasil?
Di balik layar laptopku, dengan santai tanpa perlu duduk tegap dan berseragam.  Tidak ada guru yang mengajari, hanya aku dan tekadku yang ingin bisa. Setelah dilihat lagi, rupanya pengalamanku ini tidak jauh berbeda dengan teori  "The Power Of Kepepet".
Pernah dengar kalimat itu? Kekuatan karena kepepet. Rupanya teori  yang bukan benar-benar teori ntah siapa pencetusnya itu tapi ternyata itu mirip dengan pengalaman yang aku rasakan selama memperbaiki bahasa Inggrisku. Ternyata, tidak hanya bahasa Inggris, bahasa Korea rupanya menjadi bonus yang kudapat.
Jadi begini, selama hidup 23 tahun didunia. Aku sudah belajar Bahasa Inggris dari kelas 1 SD, atau bahkan TK. Tapi mengapa aku merasa semua itu jalan ditempat tanpa ada hasil yang benar benar memberikan manfaat.
Selama ini, rasanya belajar bahasa Inggris di sekolah rupanya tidak lebih karena syarat untuk lulus ujian, bukan untuk diterapkan dalam kehidupan.Â
Itulah kesalahannya. Memaksakan diri belajar karena kewajiban lulus, bukan karena keinginan dan merasa membutuhkan.
Bukan bermaksud sombong, tapi kawan-kawanku bilang bahasa Inggrisku lumayan, lumayan versi mereka yak! Ingat! versi mereka, teman-temanku xixi! Â bahasa Koreaku cukuplah untuk berbincang dengan anak SD kelas 2.
Banyak di luar sana yang menguasai bahasa Inggris dan bahasa lainnya, aku hanyalah butiran debu di antara mereka. Tapi setidaknya izinkan aku membagikan pengalaman yang aku rasa memang orang lain setidaknya harus mencoba. Semua berawal dari apa yang aku suka, "kepepet karena ingin mengerti". Rupanya itu kunci dari menjadi lebih baiknya bahasa Inggrisku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!