Mohon tunggu...
Dienrapra
Dienrapra Mohon Tunggu... Penulis - writerpreneur

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berlebaran di Yogyakarta dan Batang

9 Mei 2022   23:14 Diperbarui: 13 Mei 2022   10:03 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore yang cerah Kami sekeluarga berangkat dari Semarang ke Yogyakarta guna merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga besar. Sebelum berangkat, Kami mengurus segala keperluan untuk nantinya Kami menginap di rumah saudara. Kami sekeluarga tahun ini merayakan Hari Raya Idul Fitri di dua kota, yaitu Yogyakarta dan Batang.

Seminggu sebelumnya, Kami sudah harus mempersiapkan tiket keberangkatan sekaligus kepulangan biar tidak kehabisan tiket.  Awalnya Kami berencana ke Yogyakarta naik kereta api, tapi Kami juga menyesuaikan dengan anggaran yang ada. Saya dan suami berangkat ke stasiun guna menanyakan harga tiket dari Semarang ke Yogyakarta. 

Berhubung harga tiket kereta dengan travel, jauh lebih murah harga tiket travel, sehingga Kami memutuskan untuk naik travel ke Yogyakarta. Kami beruntung tiket ke Yogyakarta H-1 masih dapat diperoleh, dikarenakan rata-rata tiket sudah habis dipesan. Kami dihubungi oleh pihak travel untuk sudah berada di agen travel dua jam sebelum keberangkatan. 

Kami sudah tiba di tempat agen travel dua jam sebelumnya, sehingga Kami selama di tempat agen sampai ketiduran menunggu mobilnya datang. Begitu mobil datang, Kami diarahkan untuk segera masuk ke dalam mobil, ternyata di dalam sudah ada beberapa orang yang sudah menunggu. Barang bawaan Kami paling banyak, karena membawa beberapa hampers dan hadiah ulang tahun keponakan.

Kami berangkat dari Semarang ke Yogyakarta dirasakan tidak terlalu padat, namun begitu sampai kota Magelang baru kerasa perjalanan jauh karena mobil bergerak perlahan hingga memasuki kota Yogyakarta. Sang anak mulai mabuk dikarenakan mobil bergerak perlahan, padahal sebentar lagi akan sampai. Begitu sampai, Kami segera memasuki warung bakso yang kebetulan berada di seberang agen travel di Yogyakarta.

Di dalam warung bakso sudah berjubel para pemudik dengan bawaannya masing-masing, masih beruntung Kami mendapatkan tempat duduk untuk makan. Sementara Kami melihat banyak yang tidak mendapatkan tempat duduk di luar warung bakso.

Kami setibanya di rumah saudara jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, kedatangan Kami tengah ditunggu hingga mereka belum tidur sampai larut. Kedatangan Kami disambut dengan tawa dan senda gurau. Kami keluarkan barang bawaan untuk keluarga. Alangkah malunya saya, ternyata barang bawaan bukan berupa hampster tapi assesoris buat eyang. Bingkisan itu Kami bawa titipan dari tetangga yang tidak pernah Kami buka hingga sampai di Yogyakarta.

Kami habiskan semalam menjelang sholat ied keesokan harinya dengan canda tawa melepaskan kerinduan. Keponakan yang berulang tahun pun riang gembira menerima kado yang Kami bawa.

Tiba saatnya keesokan harinya Kami sekeluarga melaksanakan sholat Idul Fitri di lapangan dekat rumah. Kami sekeluarga berjalan beriringan ke tempat akan dilangsungkannya sholat ied dengan berjubel memilih tempat yang kosong buat sholat. Sehabis sholat ied, Kami berkumpul untuk melakukan tradisi sungkeman dan berkeliling ke rumah saudara yang lain. 

Arus Mudik Yogyakarta-Batang

www.bola.com
www.bola.com

Arus mudik dari Yogyakarta ke Batang, Kami lakukan secara terpisah dikarenakan bapaknya anak-anak ingin segera sampai di Batang lebih awal, sehingga Kami menggunakan jadwal naik travel jam tujuh pagi dan sore hari. Saya beserta anak-anak mudik ke Batang pada jam empat sore, sesampainya di Batang jam setengah sebelas. 

Jalur Yogyakarta-Batang lebih padat merayap dibanding Semarang-Yogyakarta kemarin, padat merayap Kami rasakan saat memasuki kota Magelang sampai Temanggung. Dimana mobil sempat berhenti agak lama di alun-alun Magelang dan Temanggung, Kami diarahkan untuk satu jalur ke arah Batang. 

Memasuki jalur Sukorejo dirasakan hari sudah gelap sekali, jalanan hanya tampak lampu penerangan dari mobil saja. Apalagi jalan yang dilalui begitu curam berkelok dan menanjak. Anak Saya duduk disamping sopir sampai tidak bisa tidur melihat perjalanan yang dilaluinya. Kendaraan yang Saya dan anak-anak tumpangi tidak berhenti hingga sampai di kota Weleri, Saya dan anak Saya segera ke kamar mandi, dikarenakan selama perjalanan sudah menahan buang air kecil.

Beda dengan anak kedua Saya yang tetap berada di dalam mobil travel, tidak mau turun dari mobil. Selang beberapa menit, perjalanan pun dilanjutkan ke Batang. Sesampainya di Batang, Saya dan anak-anak dijemput oleh suami atau bapaknya anak-anak yang sudah tiba dahulu di Batang. Terasa sekali badan penat dan pegal semua.  Sesampainya di rumah mertua, Saya dan anak-anak berkesempatan untuk beristirahat melepas capek.

Kami sekeluarga habiskan tiga hari di Batang guna melepaskan kerinduan, Kami juga berkunjung ke saudara mertua di Tegal. Sebelum Kami kembali ke Semarang, Kami diajak berlibur ke pantai Sigandu Batang khususnya Dewi Dewi. Suasana pantai pada malam hari terasa sekali sejuk dan nyaman bisa buat melepas penat. 

Kami menikmati suasana malam di pantai dengan diiringi alunan musik dari pengunjung yang ingin menikmati karaokean di pantai tersebut. Setelah Kami selesai menghabiskan makan malam, segera beranjak pulang untuk beristirahat. 

Reportase Arus Balik 2022 dari Batang ke Semarang

jateng.tribunnews.com
jateng.tribunnews.com

Arus balik dari Batang ke Semarang tidak terlihat ramai saat Kami sekeluarga naik dari statiun Batang, tapi begitu Kami masuk ke dalam kereta api baru terasa begitu ramai para pemudik yang rata-rata naik dari stasiun Tegal yang akan turun di stasiun Poncol Semarang. 

Kami menduduki tempat duduk yang tertera dalam tiket kereta api, begitu banyak pemudik yang berlalu lalang. Tempat duduk yang Kami tumpangi pada gerbang ke tujuh terlihat penuh penumpang, tidak ada tempat duduk yang kosong sekalipun dekat toilet kereta api.

Televisi yang dinyalakan dengan distel film pun sampai tidak terdengar, Kami hanya bisa melihat gerak tubuh para pemainnya namun tidak mengerti apa yang dibicarakan dan menonton film judul apa.  

Tanpa terasa Kami sekeluarga sudah sampai di stasiun Poncol Semarang. Kami sekeluarga pun segera beranjak dari tempat duduk untuk turun dari kereta api Kaligung. Bagitu Kami menuruni tangga, terlihat para penumpang kereta api yang berjubel keluar dari pintu kereta api.

Kami sekeluarga keluar dari stasiun sambil bergandengan biar tidak kehilangan satu sama lain dengan barang bawaan yang banyak karena Kami sekeluarga berlibur hampir satu minggu lamanya. Kami sekeluarga melihat para driver ojol menawarkan tumpangannya kepada para penumpang yang keluar dari pintu stasiun kereta api Poncol Semarang. 

Kami sekeluarga rasakan penumpang kereta begitu ramai hingga sampai tempat parkir kendaraan baik sepeda motor maupun mobil. Kami sekeluarga berhenti sejenak untuk memesan taksi online di pinggir tempat parkir tersebut. Begitu sudah mendapatkan drivernya, Kami sekeluarga baru segera keluar ke jalan raya untuk mencari taksi online yang Kami pesan.

Begitu melihat taksi online yang Kami pesan, segera masuk ke dalam kendaraan untuk pulang. Kami sekeluarga ingin segera sampai rumah untuk melepas penat dan beristirahat. Tak terasa barang bawaan Kami hampir bertabrakan dengan penumpang lain yang berlalu lalang mencari kendaraan.

Driver taksi online menolong Kami sekeluarga untuk memasukkan barang bawaan ke dalam bagasi mobil. Driver taksi online pun juga merasakan bahwa tahun 2022 ini adalah tahun mudik pertama selama dua tahun berturut-turut tidak diperbolehkan mudik. Hingga tahun ini dijadikan kesempatan para pemudik untuk bersilahturahmi melakukan perjalanan mudik ke tempat kampung halaman seperti Kami sekeluarga saat ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun