Arus mudik dari Yogyakarta ke Batang, Kami lakukan secara terpisah dikarenakan bapaknya anak-anak ingin segera sampai di Batang lebih awal, sehingga Kami menggunakan jadwal naik travel jam tujuh pagi dan sore hari. Saya beserta anak-anak mudik ke Batang pada jam empat sore, sesampainya di Batang jam setengah sebelas.Â
Jalur Yogyakarta-Batang lebih padat merayap dibanding Semarang-Yogyakarta kemarin, padat merayap Kami rasakan saat memasuki kota Magelang sampai Temanggung. Dimana mobil sempat berhenti agak lama di alun-alun Magelang dan Temanggung, Kami diarahkan untuk satu jalur ke arah Batang.Â
Memasuki jalur Sukorejo dirasakan hari sudah gelap sekali, jalanan hanya tampak lampu penerangan dari mobil saja. Apalagi jalan yang dilalui begitu curam berkelok dan menanjak. Anak Saya duduk disamping sopir sampai tidak bisa tidur melihat perjalanan yang dilaluinya. Kendaraan yang Saya dan anak-anak tumpangi tidak berhenti hingga sampai di kota Weleri, Saya dan anak Saya segera ke kamar mandi, dikarenakan selama perjalanan sudah menahan buang air kecil.
Beda dengan anak kedua Saya yang tetap berada di dalam mobil travel, tidak mau turun dari mobil. Selang beberapa menit, perjalanan pun dilanjutkan ke Batang. Sesampainya di Batang, Saya dan anak-anak dijemput oleh suami atau bapaknya anak-anak yang sudah tiba dahulu di Batang. Terasa sekali badan penat dan pegal semua. Â Sesampainya di rumah mertua, Saya dan anak-anak berkesempatan untuk beristirahat melepas capek.
Kami sekeluarga habiskan tiga hari di Batang guna melepaskan kerinduan, Kami juga berkunjung ke saudara mertua di Tegal. Sebelum Kami kembali ke Semarang, Kami diajak berlibur ke pantai Sigandu Batang khususnya Dewi Dewi. Suasana pantai pada malam hari terasa sekali sejuk dan nyaman bisa buat melepas penat.Â
Kami menikmati suasana malam di pantai dengan diiringi alunan musik dari pengunjung yang ingin menikmati karaokean di pantai tersebut. Setelah Kami selesai menghabiskan makan malam, segera beranjak pulang untuk beristirahat.Â
Reportase Arus Balik 2022 dari Batang ke Semarang
Arus balik dari Batang ke Semarang tidak terlihat ramai saat Kami sekeluarga naik dari statiun Batang, tapi begitu Kami masuk ke dalam kereta api baru terasa begitu ramai para pemudik yang rata-rata naik dari stasiun Tegal yang akan turun di stasiun Poncol Semarang.Â
Kami menduduki tempat duduk yang tertera dalam tiket kereta api, begitu banyak pemudik yang berlalu lalang. Tempat duduk yang Kami tumpangi pada gerbang ke tujuh terlihat penuh penumpang, tidak ada tempat duduk yang kosong sekalipun dekat toilet kereta api.
Televisi yang dinyalakan dengan distel film pun sampai tidak terdengar, Kami hanya bisa melihat gerak tubuh para pemainnya namun tidak mengerti apa yang dibicarakan dan menonton film judul apa. Â
Tanpa terasa Kami sekeluarga sudah sampai di stasiun Poncol Semarang. Kami sekeluarga pun segera beranjak dari tempat duduk untuk turun dari kereta api Kaligung. Bagitu Kami menuruni tangga, terlihat para penumpang kereta api yang berjubel keluar dari pintu kereta api.