Jika kita perhatikan maka kedudukan nada-nada dalam akor adalah sebagai berikut :
g a b c' d' e' f' nada kelima (kwint)
e f g a b c' d' nada ketiga (terts)
c d e f g a b nada alas
Nada-nada dalam akor tersebut jika dibunyikan bersama-sama dapat dibolak-balik. Tetapi jika dibunyikan sendiri-sendiri (bas), maka nada tersebut tidak boleh dibalik, kecuali memang disengaja untuk mempermanis lagu/untuk variasi.
c. Fungsi akor
Fungsi-fungsi akor menurut jenisnya adalah sebagai berikut :
1. Akor primer, kelompok akor primer adalah sebagai berikut :
- akor I (T=tonika), (a) akor tonika jenis mayor 1-3-5 yang mempunyai sifat stabil, tenang, dan bulat yang berperan sebagai penutup lagu mayor, (b) akor tonika jenis minor 6-1-3 yang mempunyai sifat tenang, bulat, stabil, berperan sebagai penutup lagu minor.
- Akor V (D=dominan), (a) akor dominan jenis mayor 5-7-2 yang mempunyai sifat tidak tenang, ingin menjadi tonika dan berperan sebagai titik balik dari tonika, (b) akor dominan minor 3-5-7 yang mempunyai sifat kurang stabil ingin menjadi t.
- akor IV (S=sub dominan), (a) sub dominan mayor 4-6-1 yang mempunyai sifat kurang satbil, ingin menjadi t, tetapi keinginan ini lemah, perogresif terhadap t, (b) sub dominan minor 2-4-6- yang mempunyai sifat kurang stabil, ingin menjadi t, tetapi keinginannya lemah.
2. Akor sekunder (pembantu)
- Akor pembantu pada tangga nada mayor. Yang termasuk dalam jajaran akor pembantu adalah akor-akor I, II, II dan IV. Akor tonika (I) dibantu oleh akor VI atau sub dominan dibantu oleh akor II, dan akor V atau dominan dibantu oleh akor III.
- Akor pembantu pada tangga nada minor. Jika kita perhatikan pada akor-akor pembantu tangga nada mayor berjenis minor, maka untuk akor bantu pada tangga nada minor tentunya dapat dibalik bahwa akor mayor dapat menjadi akor pembantu akor minor, hal ini disebabkan karena persaudaraan antar akor.
3. Akor-akor janggal (disonan)
Akor janggal setidaknya memuat satu nada yang tidak selaras. Adapun yang termasuk akor janggal, antara lain : akor-akor septim, akor non, akor dominan septim berkurang, akor sub dominan dengan tambahan sekst, nada penyambung dan nada samping, antisipasi (nada yang didahulukan), vorhalt (nada yang ditunda), bas panjang dan ostinato.