Usai Pemihan Umum 14 Februari 2024 lalu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan didampuk  memimpin kembali PAN periode 2025 - 2030.
Walaupun Kongres VI PAN baru akan digelar pada 2025 mendatang. Namun, dukungan dari DPW dan DPD PAN se-Indonesia sudah semakin menguat.
Dari Ujung Barat Indonesia pulau Sumatera, yaitu Provinsi Aceh, sampai Ujung Timur Indonesia Merauke, yaitu Provinsi Papua Selatan.
Menguatnya kembali permintaan DPW dan DPD PAN ini, karena Zulhas dinilai berhasil memimpin PAN periode 2020 - 2025.
Pertama, Zulhas dinilai berhasil merangkul kader-kader PAN usai Kongres V PAN di Kendari yang penuh dinamika.
Kemudian, diera kepemimpinan Zulhas diperiode kedua mampu memiliki kantor sendiri yang menjadi kebanggan kader. Karena, sejak PAN berdiri pada 24 Agustus 1998, kantor PAN selalu berpindah-pindah.
Selanjutnya, kepemimpinan Zulhas dinilai mumpuni menjaga eksistensi PAN selama 26 tahun dikancah politik nasional.
Puncaknya, pada pemilu 2024 lalu, dimata Zulhas dinilai berhasil dan sukses berkontribusi besar mendukung dan memenangkan pasangan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024 - 2029.
Bahkan, pada pemilu legislatif (pileg) 2024 yang penuh tantangan, perolehan suara nasional meningkat dan bertambahnya kursi PAN di DPR RI.
Sebagai partai yang lahir dari embrio Gerakan Reformasi 1998, PAN memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk mewujudkan cita-cita Reformasi 1998 yang masih satu tarikan nafas dengan cita-cita Kemerdekaan Indonesia 1945, dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, yang Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, kader-kader PAN di seluruh Indonesia masih menganggap perlu figur Zulhas untuk kembali menakhodai PAN.
Keberlanjutan kepemimpinan Zulhas memiliki arti penting bagi PAN. Sebagai tokoh politik nasional yang piawai menyikapi persoalan internal partai, maupun persoalan kebangsaan.
Sosok Zulhas dianggap penting untuk terus mempertahankan eksistensi PAN dikancah politik nasional, serta membangun pondasi demokrasi yang kokoh dalam tubuh PAN.
Sehingga, kerja keras PAN dibawah kepemimpinan Zulhas dapat memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Harapan besar kader-kader PAN se-Indonesia ini diletakan kembali dipundak Zulhas agar melanjutkan kepemimpinannya diperiode ketiga.
Semoga, Zulhas berkenan dan bersedia mengabdi untuk kepentingan PAN dan bangsa.
Lutfi Nasution/LuNas
Eksponen 1998
Kader Partai Amanat Nasional (PAN)