Bahkan, pada pemilu legislatif (pileg) 2024 yang penuh tantangan, perolehan suara nasional meningkat dan bertambahnya kursi PAN di DPR RI.
Sebagai partai yang lahir dari embrio Gerakan Reformasi 1998, PAN memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk mewujudkan cita-cita Reformasi 1998 yang masih satu tarikan nafas dengan cita-cita Kemerdekaan Indonesia 1945, dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, yang Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, kader-kader PAN di seluruh Indonesia masih menganggap perlu figur Zulhas untuk kembali menakhodai PAN.
Keberlanjutan kepemimpinan Zulhas memiliki arti penting bagi PAN. Sebagai tokoh politik nasional yang piawai menyikapi persoalan internal partai, maupun persoalan kebangsaan.
Sosok Zulhas dianggap penting untuk terus mempertahankan eksistensi PAN dikancah politik nasional, serta membangun pondasi demokrasi yang kokoh dalam tubuh PAN.
Sehingga, kerja keras PAN dibawah kepemimpinan Zulhas dapat memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Harapan besar kader-kader PAN se-Indonesia ini diletakan kembali dipundak Zulhas agar melanjutkan kepemimpinannya diperiode ketiga.
Semoga, Zulhas berkenan dan bersedia mengabdi untuk kepentingan PAN dan bangsa.
Lutfi Nasution/LuNas
Eksponen 1998
Kader Partai Amanat Nasional (PAN)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H